Mengapa Orang Datang Lagi ke Restoran yang Sama

foto:nasi jamblang bu nur/dok_kemenparekraf

 

Belum lama ini Saya ke Cirebon. Makan siang di Nasi Lengko H Barno di Jl. Pagongan. Ini salah satu kuliner legendaris di Cirebon. Saya dan keluarga juga datang berulang-ulang. Kenapa datang lagi dan juga kerap memprmosikan kuliner ini ke orang lain?

Ini alasan-alasannya:
1. Enak
2. Unik
3. Murah/Harga Pantas

Tidak selalu harga harus murah, bila makanan nya enak dan unik pelanggan akan datang. Keunikan nasi lengko H Barno ini bumbu kacang untuk lengkonya yg memang enak. Semua bahan untuk lengko seperti tahu dan sayur bisa ditiru namun bumbu kacang sulit ditiru bukan?

Sate kambingnya juga mantap karena empuk, ini daging pilihan dan mereka paham cara mempersiapkan dengan baik. Jadi bila rekan ingin buka usaha maka persiapkan sedemikian rupa supaya pelanggan datang dan datang lagi.
***

 

Nasi Jamblang Bu Nur, Sederhana Tapi Unik

Sederhana sekali restonya. Tapi pengunjung rela mengantri untuk makan di resto ini.

Sewaktu di Cirebon saya juga datang lagi ke Nasi Jamblang bu Nur. Nasi jamblang berupa nasi yang dibungkus dengan daun jati dan dilengkapi dengan sejumlah lauk pauk. Nah ini salah satu keunikannya yaitu daun jati.

Ada beberapa lauk pauk yang menjadi pilihan seperti sambal goreng, tahu sayur, paru, daging, perkedel, semur hati, sate kentang, telur dadar, semur ikan, telur goreng, ikan asin, tahu, tempe, dan lain-lain.

Sejumlah menu menjadi khas nasi jamblang, yaitu sambal goreng yang memiliki cabai merah sangat khas. Cabai merah itu keunikan berikutnya. Ada harganya sendiri bila menu yang kita pilih ada cabai merahnya.

Menu lainnya adalah cumi-cumi atau sotong berkuah kental yang dimasak dengan tintanya, sehingga masakan berwarna hitam. Cumi-cumi ini juga ciri khas dari nasi Jamblang.

Para penjual nasi jamblang di warung tenda menjajakan nasi jamblang dengan menempatkan meja ukuran besar di tengah. Di atas meja, terdapat lauk pauk yang dapat diambil secara prasmanan oleh pembeli.

Sedangkan, nasi yang sudah dibungkus daun jati diletakkan di bakul besar. Pelayan akan menyajikan nasi jamblang sesuai porsinya, kemudian diberi sambal. Setelah itu, pembeli dapat memilih menu lainnya secara prasmanan. Jika di warung tenda, pembeli duduk melingkar mengitari meja, di restoran pembeli disediakan meja makan.

Nasi jamblang yang dibungkus daun jati memiliki sensasi tersendiri, nasi menjadi lebih pulen. Nasi itu memiliki aroma khas. Daun jati yang memiliki pori-pori membuat nasi tidak cepat basi dan dapat disimpan dalam waktu lama.

Daun jati juga tidak mudah sobek atau rusak. Saat ini, daun jati sebagai pembungkus nasi jamblang juga menjadi daya tarik makanan khas ini.

Pengalaman saya, makan nasi Jamblang bu Nur adalah melihat antrian ragam kelas masyarakat. baik yang datang dengan bus rombongan atau sedan mewah mereka sama-sama ngantri. Harganya memang terjangkau sih dan rasanya bisa kena untuk yang punya banyak uang atau yang uangnya terbatas. Ini hebatnya nasi Jamblang bu Nur.

**
Catatan oleh Dr. Ir. Antonius Tanan, M.B.A.,M.Sc.,M.A :
-Pakar entrepreneurship Universitas Ciputra
-Independent Commissioner PT.Ciputra Development Tbk
-Pengasuh kelompok belajar Sekolah Kehidupan Entrepreneurship (SKE). Tulisan ini dilansir dari grup SKE.

Bacalah tentang ciputra entrepreneurship selengkapnya di
www.entrepreneurpos.com