Petrokimia Gresik Siapkan 361 Ribu Ton Pupuk Bersubsidi untuk Musim Tanam April-September

Indoposnewsid_Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 361.487 ton. Stok pupuk bersubsidi dipersiapkan memasuki musim tanam April-September dan momentum Idulfitri 1445 Hijriah.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, stok pupuk tersebut cukup untuk kebutuhan petani selama beberapa pekan ke depan, termasuk saat Idulfitri.

361.487 ton stok pupuk terdiri dari pupuk urea subsidi 89.179 ton, setara dengan 586 persen atau lima kali lipat lebih banyak dari ketentuan minimum yang diatur pemerintah sebesar 13.468 ton.

Kemudian NPK subsidi 272.308 ton atau 441 persen dari stok minimum yang ditetapkan, yaitu 50.619 ton.

Menurut Dwi Satriyo, persediaan pupuk subsidi tersebut sudah berada di gudang-gudang Petrokimia Gresik hingga lini III atau gudang yang berada di kabupaten/kota.

“Jadi petani tidak perlu khawatir, meski ada perayaan Lebaran, kebutuhan pupuk bersubsidi petani memasuki musim tanam April-September telah tercukupi hingga beberapa pekan ke depan,” kata Dwi Satriyo dalam keterangannya.

Ia pun menyampaikan bahwa pupuk bersubsidi tentunya akan disalurkan Petrokimia Gresik sesuai dengan regulasi.

Pupuk bersubsidi ini peruntukannya juga dibatasi untuk sembilan komoditas pertanian strategis yang berdampak terhadap inflasi.
Yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi.

“Pupuk bersubsidi ini, baik urea maupun NPK hanya bisa didapatkan petani di kios-kios resmi yang telah ditunjuk untuk melayani kelompok tani setempat,” ungkapnya.

Terakhir, Dw Satriyo memahami tidak semua petani di Indonesia mendapatkan pupuk bersubsidi. Karena itu, Petrokimia Gresik berkomitmen memberikan solusi melalui pupuk nonsubsidi.

Adapun stok pupuk nonsubsidi yang telah disiapkan Petrokimia Gresik totalnya mencapai 69.398 ton dengan rinciannya Urea sebanyak 8.744 ton dan NPK 60.654 ton.

“Kami berharap, pupuk tersebut bisa dioptimalkan petani untuk mendorong produktivitas pertanian di tahun 2024, sehingga berhasil meningkatkan kesejahteraan bagi petani,” pungkas Dwi Satriyo.