Foto ist: Petugas Polsek Pademangan Jakarta Utara, saat melakukan imbauan kepada pengunjung wisata Pantai Ancol untuk menerapkan protokol kesehatan, beberapa waktu lalu
indoposnews.id.- Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Henky Manurung mengatakan, ada keyakinan pertumbuhan di sektor pariwisata akan bisa dicapai.
Sebagai contoh kata dia, secara aktual perekonomian di Yogyakarta sekarang tumbuh di angka 6 persen, dan diikuti oleh pertumbuhan angka keterisian hotelnya juga.
“Dengan situasi sekarang ini, sebenarnya masyarakat rindu untuk berwisata. Tetapi tetap dengan menjaga protokol kesehatan,” jelasnya dalam keterangan persnya melalui KPCPEN, Rabu (9/6/2021).
Sementara itu, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Nunung Rusmiati mengatakan, dengan adanya dukungan pemerintah, pihaknya fokus mempromosikan destinasi wisata lokal atau domestik.
“Sebelumnya kita sudah mempromosikan wisata ke-34 Provinsi. Namun dengan adanya 5 destinasi super prioritas nasional, memberikan ruang baru bagi promosi destinasi wisata domestik untuk warga Indonesia,” ujarnya.
Seperti diketahui, percepatan pembangunan kawasan 5 destinasi super prioritas di tanah air juga dilakukan, yaitu di Borobudur, Likupang, Labuan Bajo, dan Danau Toba, terus dilakukan.
Lebih lanjut Nunung mengatakan, pihaknya menilai Kemenparekraf sangat berusaha sekali untuk menangani dampak COVID-19 di sektor pariwisata bersama asosiasi pengusaha lainnya.
“Mudah-mudahan dengan adanya stimulus yang digelontorkan pemerintah akan membangkitkan sektor pariwisata ini. Tidak sampai di situ, pemerintah juga terus memikirkan cara supaya stimulus yang diberikan ini efektif,” ujarnya.
Sementara itu, Tenaga Kesehatan dan Pelaku Perjalanan Wisata, Ratih C. Sari mengatakan, penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata sudah sangat layak untuk dikunjungi wisatawan.
“Saya perhatikan saat berwisata ke Bali, dalam pelaksanaannya pemerintah sudah mendesain langkah untuk menjaga kesehatan dan keamanan masyarakat saat berwisata,” ujarnya.
Hal tersebut jelas Ratih, menambah perasaan aman bagi masyarakat dan dihimbau pula bagi wisatawan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan 3M. Yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
“Selama kita menjalankan protokol tersebut, sebenarnya tidak mengurangi kesenangan yang kita dapat dari kegiatan berwisata. Sehingga bisa kembali ke rumah dengan kondisi sehat,” ujarnya. (dri)