Foto ist
indoposnews.id – Pada semester I-2021, ASDP berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp1,69 triliun. Nilai pendapatan ini mencapai 91 persen dari target RKAP 2021 sebesar Rp1,86 triliun dan naik 18,4 persen dari realisasi semester I-2020 sebesar Rp1,43 triliun.
“Selanjutnya, ASDP berhasil membukukan laba sebesar Rp147 miliar atau mencapai 456,8 persen dari target RKAP 2021 sebesar Rp32 miliar dan mencapai 282, 5 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu yang minus sebesar Rp 80,5 miliar,” ujar Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi, dalam keterangan persnya, Kamis (22/7/2021).
Kondisi Pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020 berdampak signifikan terhadap industri transportasi termasuk ASDP. Namun, perseroan terus berupaya untuk melakukan efisiensi demi menjaga stabilitas bisnis di masa Covid-19 ini.
Direktur Keuangan IT dan Manajemen Risiko ASDP, Djunia Satriawan mengatakan, meski kondisi pemulihan industri transportasi dan pasar modal di Indonesia di kuartal II-2021 belum kembali mencapai kondisi normal jika dibandingkan dengan tahun 2019, proyeksi pertumbuhan usaha dan pasar modal di kuartal II-2021 ini justru meningkat dibandingkan dengan kuartal II- 2020.
Sejalan dengan tujuan ASDP sebagai perusahaan terdepan di industri transportasi penyeberangan di Indonesia dan regional, salah satu roadmap yang akan dilakukan adalah Initial Public Offering/IPO atau penawaran saham kepada publik.
Rencana IPO ASDP ini sejalan dengan lima prioritas Kementerian BUMN. Yaitu memberikan nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia, melakukan inovasi model bisnis, kepemimpinan teknologi, peningkatan investasi. Serta pengembangan bakat. Sehingga sebagai BUMN mampu bersaing secara mandiri.
Kondisi pemulihan pada masa resesi ini merupakan momentum yang dapat dimanfaatkan oleh ASDP untuk melakukan investasi pengembangan bisnis.
Hal ini berdasarkan pengalaman saat resesi tahun 2008 terhadap perusahaan yang dapat memanfaatkan momentum pemulihan (recovery), dapat menjadi champion di industri.
“Karena itu, rencana IPO tahun 2022 merupakan langkah lanjutan bagi ASDP untuk menjadi salah satu pemenang dalam industri bisnis di Indonesia,” ujarnya.
Melalui IPO, ASDP diproyeksikan mencapai pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
Hal ini ditunjukkan oleh proyeksi pendapatan ASDP sebesar Rp5 triliun pada tahun 2024, net profit sebesar Rp 607 miliar, nilai asset sebesar Rp 13,6 triliun dan ekuitas sebesar Rp 12,4 triliun pada tahun 2024.
Adapun rencana investasi ASDP dan anak usaha mencapai Rp6,5 triliun yang diproyeksikan akan didanai sebagian besar oleh dana publik melalui IPO dan penerbitan instrumen keuangan lainnya. (rls)