Soal Dampak Efisiensi Anggaran Publikasi Pada Perusahaan Media, PWI Tangsel Gelar FGD

Indoposnewsid_Pembahasan soal Dampak Efisiensi Anggaran Publikasi terhadap Perusahaan Media dikupas dalam Forum Group Discussion (PGD) yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia Kota Tangerang Selatan (PWI Tangsel) pada Jumat (20/6). Kegiatan itu digelar di Gedung Layanan Informasi Kota Tangsel, Serpong.

Diskusi yang diikuti puluhan wartawan tersebut dihadiri Sekretaris Bappelitbangda Kota Tangsel Buana Mahardika, Anggota DPRD Kota Tangsel Ledy MP Butar Butar, dan Direktur Utama Tangerang Online Abi Jumaedi.

Menurut Ketua PWI Kota Tangsel Eko Nursanto, FGD ini dilakukan untuk mengetahui alasan pasti dari efisiensi anggaran publikasi di lingkungan Pemkot Tangsel.

Pasalnya kata Eko, karena kebijakan ini sangat berdampak terhadap teman-teman terutama media lokal yang bergantung perusahaan pers nya kepada Pemerintah Kota Tangsel.

“Kita membahas bagaimana dampak efisiensi anggaran publikasi terhadap teman-teman yang bergelut di perusahaan media. Yang aktif memberitakan program dan kegiatan Pemkot Tangsel untuk disampaikan kepada masyarakat,” kata Eko.

Dijelaskan Eko, peran media lokal juga sangat penting untuk mengangkat soal peristiwa hingga tentang kebudayaan lokal Tangsel.

Lalu menurut Ketua Komisi I DPRD Kota Tangsel Ledy MP Butar Butar, dirinya mengaku cukup prihatin dengan adanya efisiensi anggaran publikasi ini.

Menurut Ledy, rekan – rekan wartawan merupakan pilar publikasi kebijakan-kebijakan pemerintah untuk disampaikan kepada masyarakat.

“Melalui pemberitaan media pesan dan program pemerintah Kota Tangsel bisa disampaikan kepada masyarakat. Sehingga peran media lokal juga bagian penting untuk mendorong kemajuan  Tangsel,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Bappelitbangda Kota Tangsel, Buana Mahardika memaparkan bahwa pemotongan anggaran publikasi ini berawal saat Presiden Prabowo mengeluarkan kebijakan efisiensi.

“Saya sepakat peran pers dan media turut memajukan Kota Tangsel.
Terkait efesiensi anggaran itu karena aturan memang dari pemerintah pusat,”ungkapnya.

Menurutnya ada kata pembatasan terhadap publikasi dan yang lainnya. Bahwa efisiensi anggaran publikasi ini hanya berkurang 13 hingga 15 persen saja. Tapi mungkin hanya porsi yang dikurangi.

“Efisiensi anggaran publikasi ini hanya berkurang 13 hingga 15 persen saja, mungkin hanya porsi yang dikurangi,” terangnya.

Sedangkan menurut pengusaha media  Direktur Utama Tangerang Online, Abi Jumaedi menjelaskan, dengan pemangkasan anggaran publikasi Pemkot Tangsel sangat berdampak bagi perusahaan media. Terutama media lokal di Tangsel.

Pasalnya perusahaan media terkhusus media lokal menggantungkan hidupnya terhadap APBD di Pemerintah Kota Tangsel.

“Karena adanya pemangkasan berdampak terhadap perusahaan media. Bagaimanapun teman-teman media lokal lebih dari 100 persen menggantungkan hidupnya di APBD Kota Tangsel. Peran media sangat penting untuk mendukung kemajuan Kota Tangsel,” katanya.

Selain itu menurut Ketua Ikatan Media Online Indonesia DPW Banten Sudin Antoro, agar Pemkot Tangsel mendengar aspirasi para rekan wartawan dan perusahaan media lokal.

“Kota Tangsel bisa maju tak lepas dari peran media yang turut andil sebagai saluran infomasi untuk warganya. Harapanya Pemkota Tangsel mempertimbangkan masukan dan aspirasi dari pihak media lokal dan wartawan yang beraktivitas liputan di Tangsel,”katanya.

 

 

 

mgid.com, 893675, DIRECT, d4c29acad76ce94f