- Advertisement -spot_img
BerandaNEWSScientific Summit, Dorong Perkuat Inovasi untuk Siapkan Pascapandemi

Scientific Summit, Dorong Perkuat Inovasi untuk Siapkan Pascapandemi

- Advertisement -spot_img

Foto ist

indoposnews.id – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, melalui pidatonya dalam acara Indonesia Scholars Scientific Summit 2021 dan OISAA Asia-Oceania Symposium yang digelar daring, Jumat (25/6/2021), menyampaikan optimistis untuk membangun kembali masyarakat pascapandemi.

“Siap atau tidak, pandemi ini telah menyebabkan perubahan besar dan global. Pandemi telah menciptakan lingkungan yang bergejolak, tidak pasti, kompleks, dan ambigu,” ujarnya.

Mengutip Clark dan Harleys (2020), dia mengemukakan bahwa untuk membangun kembali dunia yang sejahtera di era pascapandemi. Ada enam kapasitas sosial yang saling terkait, yang perlu diperkuat dan dipertahankan.

Pertama, kapasitas untuk melestarikan dan meningkatkan sumber daya alam dan antropogenik yang merupakan basis produktif masyarakat. Kedua, Kapasitas untuk memastikan kesetaraan yang lebih besar dalam akses ke sumber daya itu. Serta aliran barang dan jasa yang dihasilkannya.

Ketiga, kapasitas untuk beradaptasi dengan kendala tak terduga melalui identifikasi dan penyediaan cadangan kebutuhan penting serta bagaimana memobilisasinya.

Keempat, kapasitas untuk mengubah pembangunan yang tidak berkelanjutan menjadi lebih berkelanjutan dengan mencopot pejabat yang tidak punya kapasitas.

Kelima, kapasitas untuk menghubungkan pengetahuan dan tindakan dengan cara meningkatkan efektivitas dorongan politik yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan yang adil.

Keenam, kapasitas mengatur, untuk bekerja sama mencapai apa yang tidak dapat dicapai sendiri. Lalu membangun dan mengimplementasikan semua kapasitas secara terpadu dan saling mendukung.

“Pandemi Covid-19 berdampak pada semua aspek kehidupan terutama sektor publik. Di sektor kesehatan, banyak negara telah menunjukkan kemampuan beradaptasi terhadap penyakit baru yang berkembang pesat dan bencana global. Dan menyoroti kebutuhan perawatan intensif dalam sistem kesehatan modern,” ujar Muhadjir.

Di bidang pendidikan, ungkapnya, virus corona telah mengubah pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh sejak pandemi mulai merebak. Pandemi Covid-19 memaksa semua universitas, perguruan tinggi, dan sekolah ditutup.

Pembelajaran tatap muka sebagai cara pengajaran selama berabad-abad bergeser ke pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran digital.

Di sisi lain, kekhawatiran tersebut telah memaksa percepatan transformasi dan membawa peluang untuk membentuk masa depan pendidikan yang inklusif bagi seluruh siswa di Indonesia. Dapat dikatakan bahwa pandemi ini menjadikan kita mulai menguasai pembelajaran virtual.

“Saya berharap rekomendasi yang dihasilkan dari simposium ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas, inovasi, dan daya saing Indonesia,” imbuhnya. (rls)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Harus Baca
- Advertisement -spot_img
Artikel terkait
- Advertisement -spot_img