indoposnews.id-Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Santoso, meminta Polri mengusut tuntas para kartel kremasi jenazah korban Covid-19. Sebab, sepak terjang para kartel tersebut telah menyengsarakan masyarakat, khususnya mereka yang keluarganya meninggal karena Covid-19 dan harus dikremasi.
“Polri harus mengusut kasus ini karena dalam bencana/wabah yang sedang terjadi, tidak boleh ada yang mengambil keuntungan materi, baik karena jabatan, ataupun karena pekerjaan yang dilakukan,” ujar Santoso, Rabu (21/7/2021).
Santoso yang merupakan Anggota DPR RI ini menjelaskan, masyarakat saat ini sedang mengalami kesusahaan akibat Covid-19. Tidak boleh ada pihak-pihak yang memanfaatkan keadaan ini untuk mengeruk keuntungan. “Negara harus hadir untuk mengungkap siapa para pelaku yang seperti ini melalui aksi penindakan yang dilakukan oleh Polri,” tegasnya.
Seperti diberitakan, di masa pandemi muncul keluhan warga yang menyatakan bahwa biaya kremasi terhadap jenazah Covid-19 melambung tinggi. Hal ini ditengarai merupakan ulah sekelompok orang yang bersekongkol sehingga disebut sebagai kartel kremasi.
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) adalah dinas yang menangani pemulasaraan jenazah Covid-19. Kepala Distamhut Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, Minggu (18/7/2021), menyatakan pihaknya menerima keluhan warga pada Senin (12/7/2021).
Biaya kremasi jenazah Covid-19 bisa dipatok Rp 55 juta sampai Rp 80 juta. Diduga, kongkalikong operator di lapangan mengambil untung memanfaatkan kondisi keluarga yang sedang kalut dan bingung karena terdesak jenazah korban Covid-19 harus segera dikremasi. (bwo)