Prabowo Beberkan Fasilitas Canggih RS Panglima Besar Soedirman di Bintaro

Indoposnewsid_Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman dan 25 RS milik TNI. Acara peresmian digelar di RSPPN, Bintaro, Pesanggrahan,Jakarta Selatan, Senin (19/2).

Dari total 25 Rumah Sakit TNI AD, TNI AL dan TNI AU, 5 (lima) Rumah Sakit TNI sebelumnya telah diresmikan oleh Presiden dan Menhan. Rumah sakit tersebut yaitu RS Modular Jenderal TNI LB Moerdani, RS Tk. IV Timika Kesdam Kesdam XVII/Cendrawasih, RS Salak Tingkat III dr. H. Sadjiman, RS Tk. III Brawijaya, dan RS Angkatan Laut Tk. II dr. Soekantyo Jahja.

Sebelum peresmian, Presiden Joko Widodo didampingi Menhan Prabowo melakukan peninjauan ke sejumlah fasilitas rumah sakit dan peralatannya antara lain ruang Radiologi (MRI, DSA, CT Scan, Cath Lab, serta radiologi konvensional canggih), ruang operasi dan ruang ICU. Presiden menilai peralatan yang ada sangat super modern.

“MRI misalnya tadi, saya melihat inilah spek tertinggi Tesla 3 yang bisa melihat dari segala sudut yang kita inginkan.

Juga CT Scan yang juga bisa melihat dari semua sudut yang kita inginkan. Ruang Operasi juga modular yang terintegrasi juga sangat canggih,” kata Presiden.
Jokowi mengaku mendapat laporan juga bahwa pembangunan Rumah Sakit TNI semuanya TKDN-nya rata-rata 70%.

Hal itu juga langkah yang sangat bagus untuk mendukung pengembangan industri nasional kita untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional kita.

Sebelum diresmikan Presiden RI, Menhan Prabowo menyampaikan Laporan Pembangunan RSPPN Panglima Besar Soedirman dan 25 RS TNI lainnya. Menhan menyatakan bahwa Kemhan telah membangun RSPPN Panglima Besar Soedirman beserta 25 Rumah Sakit TNI lainnya, dengan total keseluruhan 26 rumah sakit baru.

Lima rumah sakit sudah diresmikan terlebih dahulu pada tahun 2023.

Selanjutnya 21 rumah sakit lainnya akan diresmikan pada hari ini yaitu 11 RS TNI AD bertempat di Pangkalpinang, Padang, Aceh, Atambua, Bima, Gorontalo, Mamuju, Tanjung Selor, Samarinda, Manokwari dan Sorong.

Kemudian 3 Rumah Sakit TNI AL bertempat di Pontianak, Padang, dan Sorong, serta 6 Rumah Sakit TNI AU bertempat di Lanud Solo, Malang, Madiun, Subang, Bandung dan Pekanbaru.

“Keseluruhan rumah sakit tersebut berlokasi di sekitar pangkalan TNI dan pemukiman penduduk, sehingga dapat bermanfaat bagi seluruh prajurit beserta keluarganya dan juga melayani masyarakat umum,” kata Menhan.

RSPPN terdiri atas 28 lantai, dengan tinggi bangunan 125 meter, dan luas bangunan 62.000 m2, di atas tanah 2,2 hektare.

“RSPPN diharapkan bisa memenuhi kebutuhan sebagai RS rujukan seluruh prajurit TNI dan keluarganya, serta bermanfaat untuk masyarakat luas,” ujar Menhan.

“RSPPN memiliki fasilitas ruang rawat inap 1.000 tempat tidur; 11 Ruang Operasi; Ruang Intensive Care Unit ICU, ICCU, RICU, PICU, NICU 90 tempat tidur; Instalasi Gawat Darurat 55 tempat tidur, sehingga akan menjadi rumah sakit terbesar TNI,” sambung Menhan.

Menhan juga menyampaikan bahwa RSPPN dilengkapi beberapa fasilitas pelayanan seperti pelayanan untuk seluruh organ tubuh. Pelayanan terpadu penyandang disabilitas, pelayanan hemodialisa, pelayanan terapi oksigen hiperbarik, pelayanan regenerative medicine, serta pelayanan terpadu untuk operasi kanker dan kemoterapi.

“Rumah sakit ini juga menjadi Rumah Sakit Pendidikan bagi Fakultas Kedokteran Unhan RI dan akan bekerja sama dengan universitas lainnya di dalam dan luar negeri,” tutup Menhan.

Setelah peresmian Presiden Joko Widodo didampingi Menhan Prabowo menandatangani prasasti RSPPN Panglima Besar Soedirman dan 20 RS TNI AD, TNI AL dan TNI AU sebagai tanda secara resmi rumah sakit tersebut telah dapat beroperasi untuk segera melayani kebutuhan masyarakat.