INDOPOS-Pertemuan tiga calon presiden (Capres) yakni Anies Rasyid Baswedan, Prabowo Soebianto dan Ganjar Pranowo dengan Presiden Jokowi yang dikemas dalam acara makan siang, beberapa waktu lalu, harus disambut baik semua pihak dan komponen bangsa.
Menanggapi hal itu, Muhlis Ali Ketua Umum Poros Pemuda Indonesia (PPI) menegaskan, bahwa dinamika politik dan polarisasi dukungan terhadap pasangan Capres Cawapres jelang Pilpres 2024 tensinya harus segera diturunkan.
“Sebab kalau tidak diturunkan, sangat mungkin terjadi gesekan yang tajam antar pendukungan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden,” tegas Muhlis, Kamis (2/11/2023) sore.
Menurut Muhlis yang juga mantan Ketua PB HMI itu, dirinya mendorong para pimpinan elit partai politik, tokoh nasional dan pemangku kebijakan, membangun komunikasi politik yang baik dalam rangka menurunkan tensi politik untuk menjaga agar seluruh tahapan Politik menjelang Pilpres 2024 berjalan lancar, aman terkendali.
“Antar pendukung pasangan capres dan cawapres jangan ada gesekan lagi. Kedepankan etika politik, jangan saling ejek. Karena kampanye politik merupakan perang gagasan dan pemikiran. Bukan saling ejek apalagi menjatuhkan,” ujarnya.
Muhlis bilang, apa yang dilakukan para elit politik, para tokoh nasional dan pemangku kebijakan saat ini, harus dilakukan dan diikuti pula seluruh tokoh dan elit partai disemua wilayah.
“Karena menjaga situasi dan stabilitas politik tidak cukup dilakukan oleh elit partai yang ada ditingkat pusat. Tapi harus menjadi tanggung jawab elit partai dan tokoh di seluruh wilayah baik tingkat propinsi, kabupaten dan kota,” terang Muhlis.
Kata Muhlis, pendiri Graha Yakusa Malang yang menjadi tempat pengkaderan aktivis muda itu, semua elemen bangsa harus memiliki tanggung jawab moral yang sama menciptakan suasana yang aman, nyaman dan damai. Serta memberikan edukasi terhadap masyarakat demi suksesnya penyelanggaraan Pilpres dan Pileg 2024.
“Kita semua harus mengajak seluruh rakyat Indonesia menciptakan suasana Pilpres 2024 yang aman, damai dan berkualitas. Serta menentukan pilihan yang terbaik untuk masa depan bangsa dan negara. Sebab negara ini harus diselamatkan agar menjadi negara yang maju, adil dan sejahtera,” paparnya.
Muhlis menambahkan, untuk menuju semua itu, syaratnya adalah terbangunnya sistem politik dan demokrasi yang kuat, serta kesadaran masyarakat untuk berperan aktif menjaga dan mengawal proses demokrasi yang sedang berjalan.
“Pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2024 tidak akan lama lagi, dalam waktu dekat kampanye pasangan Capres dan Cawapres akan dimulai. Dalam kondisi tersebut, seluruh komponen bangsa, para penyelenggara pemilu, TNI dan Polri, harus bersinergi demi terwujudnya pesta demokrasi yang aman dan damai,” beber Muhlis.
Masih kata Muhlis, untuk para pendukung pasangan Capres dan Cawapres, dalam setiap kampanye harus tetap mengedepankan moral dan etika politik. Dengan tidak mencaci maki antar pendukung serta merusak atribut pasangan Capres dan Cawapres yang lain.
“Kampanye harus menjadi sarana menyampaikan ide dan gagasan serta menjadi ajang menyampaikan visi dan misi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden,” pungkas Muhlis. (*)