foto:ist
Personel Korpolairud Baharkam Polri telah mengamankan dua kapal asing berbendera Vietnam lantaran kedapatan menangkap ikan secara ilegal di Perairan Natuna Utara. Dalam penangkapan, pihak Kepolisian mengamankan dua orang nahkoda dan 39 orang anak buah kapal (ABK).
Sementara berdasarkan pemeriksaan, kapal tersebut telah mendapatkan sekitar 650 kilogram ikan campuran.
“Dari kegiatan illegal fishing itu, kerugian negara mencapai Rp 288 miliar, dihitung dari 15 tahun mereka beroperasi,” ujar Kasubdit Gakkum Korpolairud Baharkam Polri Kombes Pol. I Wayan Supartha Yadnya dalam siaran pers Rabu (25/10).
Dalam penangkapan tersebut pihaknya juga mengamankan dua orang nakhoda dan 39 orang anak buah kapal (ABK). Ikan hasi tangkapan rencananya akan dijual ke Vietnam.
KP. Bisma 8001 melakukan penangkapan terhadap dua kapal ikan asing berbendera Vietnam pada hari Minggu, 22 Oktober di Perairan Natuna Utara. Saat ditangkap, mereka sedang melakukan penangkapan ikan.
Penangkapan terhadap kedua kapal itu, kata dia, berawal dari adanya informasi dari intelijen serta masyarakat setempat.
Setelah ditangkap dan dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa dua kapal ikan asing tersebut tidak memiliki dokumen kapal yang sah atau tidak memiliki izin menangkap ikan di Perairan Indonesia.
Dari penangkapan tersebut dua orang nakhoda yakni Ha Van Khoi dan Dang Van Binh warga negara Vietnam ditetapkan sebagai tersangka.
Kapal tersebut ternyata sudah 15 tahun beraksi di Perairan Indonesia sampai akhirnya berhasil ditangkap. Selama itu, mereka mengelabui petugas dengan cara mengganti nama atau kode AIS, memakai nama Indonesia pada saat melakukan penangkapan ikan.
Untuk barang bukti berupa dua kapal ikan serta berkas perkara dua tersangka dan 39 ABK tersebut. Selanjutnya diserahkan kepada Pangkalan Perlindungan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam.
