Foto istimewa
indoposnews.id – Rombongan masyarakat Jakarta yang ingin mudik melalui jalur laut, Minggu (9/5/2021) berhasil dicegah patroli laut yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Di perairan Teluk Jakarta, para pemudik gelap tersebut diberikan sanksi. Yakni berupa teguran. Dan diwajibkan untuk putar balik.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ahmad yang turun langsung ke lapangan mengatakan patroli laut dilakukan dalam rangka pengawasan pelaksanaan pengendalian transportasi laut Idul Fitri 1442 H.
Sesuai dengan Surat Edaran Satgas Covid-19 dan Peraturan Menteri Perhubungan No.13 Tahun 2021 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Idul Fitri 1442 H/Tahun 2021 dan Pencegahan Penyebaran Covid-19.
“Kami hari ini memulai patroli laut. Yakni dalam rangka pengawasan pengendalian transportasi laut Idul Fitri 1442 H di wilayah perairan Teluk Jakarta,” ujar Ahmad, Minggu (9/5/2021).
Adapun patroli terpadu tersebut terdiri dari 4 (empat) unsur. Yakni Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, Kantor Distrik Navigasi Tanjung Priok, Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Priok dan Kantor KSOP Sunda Kelapa.
Lebih lanjut Ahmad mengatakan, sekelompok masyarakat yang melakukan upaya mudik menggunakan Kapal service boat. Mereka dari wilayah pesisir pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Kapal service boat merupakan kapal penunjang. Bagi kapal-kapal yang berlabuh jangkar, sebelum dapat sandar di pelabuhan. Yang berfungsi untuk melayani kebutuhan kapal.
“Kami menemukan tiga kapal service boat, yang mengangkut warga yang tetap nekat mudik. Dan telah kami hentikan,” ujar Ahmad. “Kami berikan penjelasan dan pengertian, lalu kami minta mereka untuk kembali ke tempat semula,” imbuhnya.
Lebih lanjut Ahmad mengatakan pihaknya mendapatkan informasi. Bahwa ada kapal tradisional atau service boat di sepanjang pesisir teluk Jakarta yang dimanfaatkan warga untuk mudik ke wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Sehingga Syahbandar Tanjung Priok, Disnav Tanjung Priok, KSOP Sunda Kelapa dan Pangkalan PLP Tanjung Priok memperketat pengawasan terhadap kapal-kapal tersebut. Baik yang berada di pesisir maupun yang melintas di Teluk Jakarta.
“Yang lebih membahayakan adalah para penumpang pemudik itu tidak menggunakan lifejacket. Hari ini baru pelaksanaan awal patroli terpadu di laut. Kelanjutannya berdasarkan target dan hasil intelijen. Nantinya kami bisa saling bertukar informasi juga antar instansi lain di wilayah Tanjung Priok,” pungkasnya. (dri)