- Advertisement -spot_img
BerandaEKONOMIPermintaan Domestik, Berperan Besar Terhadap Perbaikan Kinerja Emiten

Permintaan Domestik, Berperan Besar Terhadap Perbaikan Kinerja Emiten

- Advertisement -spot_img

Foto ist

 

indoposnews.id – Momentum pemulihan ekonomi, diharapkan dapat segera kembali menguat. Penguatan permintaan domestik, yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen Juni 2021 yang berada di level 107,4, diharapkan tetap berada di level optimis.

Disaat yang sama, penguatan ini juga diharapkan dapat direspon oleh produsen dengan menjaga aktivitas produksinya. Hal itu agar tetap berada di level ekspansif, seperti yang tercermin dari Indeks PMI Manufaktur sejak November 2020.

Melalui refocusing anggaran Program PEN 2021 menjadi sebesar Rp744,75 Triliun, Pemerintah berupaya untuk mengoptimalkan program Kesehatan dan Perlindungan Sosial dalam menjaga daya beli dan meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat.

Program Insentif Usaha, Dukungan UMKM dan Korporasi, serta Program Prioritas juga akan terus diberikan sebagai bagian dari Program PEN. Dengan tujuan menjaga keberlangsungan dunia usaha, termasuk emiten yang ada di pasar modal.

“Pemulihan yang tengah berlangsung di sepanjang tahun 2021 ini telah berkontribusi terhadap perbaikan kinerja emiten,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Webinar Berita Satu, dengan tema Tahun Kebangkitan Emiten di Jakarta, Selasa (27/7/2021).

Surplus neraca perdagangan yang telah berlangsung selama 14 bulan berturut-turut, serta defisit transaksi berjalan yang terjaga dengan baik turut memperkuat resiliensi ekonomi Indonesia terhadap Pandemi Covid-19.

Pada saat yang bersamaan, nilai tukar dan IHSG telah membaik dibandingkan awal pandemi tahun 2020, dimana masing-masing berada di level Rp14.493,00/USD dan 6.101 per 25 Juli 2021.

Capaian ini didukung oleh optimisme investor terhadap perekonomian Indonesia. Hal itu tercermin dari aliran modal asing yang telah kembali masuk sebesar USD1,4 miliar di sepanjang tahun 2021.

Capital inflow di sepanjang tahun 2021 telah memperkuat fundamental pasar saham. Dimana kapitalisasi pasar saham tumbuh mencapai Rp7.172,00 triliun per 21 Juli 2021.

Sebanyak 26 emiten baru telah melakukan IPO di tahun 2021. Sehingga turut berkontribusi memperkuat supply pasar saham. Sementara itu, basis investor yang telah tumbuh positif mencapai 5,6 juta investor telah memperkuat demand pasar saham di tengah Pandemi Covid-19.

“Pasar modal dan pasar saham mempunyai peranan yang sangat krusial terhadap pemulihan ekonomi kita. Optimisme yang terjaga pada seluruh emiten akan memberikan kontribusi positif terhadap prospek ekonomi Indonesia. Pemerintah memproyeksikan ekonomi Indonesia akan rebound pada 2021 dengan laju pertumbuhan di kisaran 3,7%-4,5%,” jelasnya.

Pemerintah juga telah memberikan dukungan berupa Program Penempatan Dana dan Penjaminan Kredit untuk mendorong kinerja sektor riil. Termasuk emiten di pasar modal.

Diharapkan melalui dua program ini, perbankan mampu meningkatkan penyaluran kredit ke sektor riil. Hingga 9 Juli 2021, Bank Himbara, Bank Syariah dan BPD telah menyalurkan kredit sebesar Rp404,53 triliun.

Menko Airlangga menjelaskan, momentum pemulihan ini perlu untuk kita pertahankan bersama. Perbaikan permintaan domestik tentunya akan berperan besar terhadap perbaikan kinerja emiten.

“Saya yakin dengan penguatan sinergi dan koordinasi yang baik antara Pemerintah dengan seluruh stakeholders hal ini dapat kita capai,” ujarnya. (rls)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Harus Baca
- Advertisement -spot_img
Artikel terkait
- Advertisement -spot_img