- Advertisement -spot_img
BerandaEKONOMIPercepat Program Vaksinasi Nasional, Biofarma Diminta Tingkatkan Produksi Vaksin Hingga Dua Kali...

Percepat Program Vaksinasi Nasional, Biofarma Diminta Tingkatkan Produksi Vaksin Hingga Dua Kali Lipat

- Advertisement -spot_img

Foto ist

indoposnews.id – Dalam upaya memacu ketersediaan dosis vaksin siap pakai untuk mempercepat program vaksinasi nasional, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendukung upaya Biofarma meningkatkan produksi vaksin perhari di tengah PPKM Darurat.

“Dengan produksi dosis vaksin COVID-19 yang rata-rata setiap bulannya mencapai 12 juta dosis dan saat ini mencapai lebih 20 juta dosis per bulan, Biofarma didorong untuk menaikkan produksi hingga dua kali lipat,” jelasnya saat meninjau Biofarma di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/7/2021).

Dalam kunjungannya yang didampingi Dirut Biofarma, Honesti Basyir itu, Menteri BUMN Erick Thohir, ingin memastikan kelancaran proses akhir vaksin-vaksin COVID-19. Baik berupa bahan baku (bulk) dan vaksin jadi, yang telah didatangkan dari sejumlah negara.

Hingga 1 Juli lalu, Indonesia sudah 19 kali kedatangan vaksin. Baik yang didatangkan langsung dari negara produsen atau melalui jalur multilateral COVAX Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).

Dari data terakhir, kita sudah menerima 105,5 juta bahan baku vaksin atau setara dengan 85 juta dosis vaksin jadi dan 14,2 juta vaksin yang langsung jadi.

“Dari jumlah tersebut, saya mengecek ke Biofarma, berapa yang sudah distribusikan ke seluruh Indonesia dan di tengah situasi pandemi yang meningkat ini, saya support agar produksinya ditingkatkan semaksimal mungkin agar penyebaran vaksin lebih cepat. Terutama untuk provinsi yang berstatus zona merah,” ujar Menteri Erick Thohir.

Peningkatan produksi ini akan mempercepat proses setelah vaksin bentuk bulk tiba di tanah air. Berdasar data yang terpampang pada dashboard distribusi Biofarma hari ini, dari target pengiriman 73.730.600 dosis, yang sudah terkirim mencapai 62.538.900 dosis ke seluruh Indonesia, melalui 883 delivery order (DO).

Saat ini masih terdapat 16,5 juta dosis alokasi yang masih dalam proses keluarnya lot release dari Badan POM.

Khusus di tiga provinsi di Pulau Jawa yang belakangan terjadi peningkatan jumlah pasien positif COVID-19, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, jumlah vaksin yang dikirim sudah melebihi rencana alokasi.

“Oleh karenanya, demi membanjiri provinsi yang masih berstatus zona merah, saya meminta Biofarma agar terjadi percepatan pula dalam distribusi,” ujar Erick Thohir.

“Vaksinasi masih menjadi salah satu penangkal utama di tengah pandemi ini. Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN akan terus mengupayakan percepatan dan ketersediaan segala hal yang dibutuhkan masyarakat saat PPKM Darurat. Salah satunya menyediakan obat-obatan terapi penyembuhan COVID-19 di Apotek Kimia Farma,” imbuhnya.

Sejak PPKM Darurat diberlakukan, Kementerian BUMN mengambil langkah antisipatif dengan mengecek operasional perusahaan-perusahaan BUMN yang dekat dengan kebutuhan rakyat.

Mulai dari ketersediaan ivermectin sebagai obat terapi COVID-19, kelancaran pasokan listrik, persediaan oksigen bagi rumah sakit dan puskesmas. Hingga proses akhir vaksin terus diinspeksi Menteri Erick Thohir agar di tengah keprihatinan ini pelayanan masyarakat tidak terhenti. (dri)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Harus Baca
- Advertisement -spot_img
Artikel terkait
- Advertisement -spot_img