indoposnews.id – Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi menilai penerapan PPKM cukup efektif. Hal itu terlihat pada penurunan kasus aktif secara signifikan.
Membaiknya BOR hingga 54 persen, positivity rate turun, juga kemampuan protokol kesehatan masyarakat yang terus meningkat. Karena itu, kebijakan ini baik untuk dilanjutkan dalam rangka menekan laju penularan COVID-19 di seluruh Indonesia.
Terkait dengan kesehatan mental masyarakat di tengah pandemi, Sonny mengakui bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan pemeliharaan kesehatan jasmani.
Ia menjelaskan, bahwa pemerintah juga melakukan berbagai ikhtiar. Misalnya, berkolaborasi dengan Himpunan Psikolog Indonesia membuka layanan bagi mereka yang membutuhkan konsultasi.
“Upaya menghentikan hoaks yang meresahkan orang lain, membangun empati dan gotong-royong. Serta menggemakan narasi dan pesan-pesan positif, juga bermanfaat untuk membangun ketenangan batin masyarakat,” ujarnya saat Dialog Semangat Selasa di Media Center KPCPEN Selasa, (10/8/2021).
Sementara itu, dr. Erickson Arthur Siahaan, Sp.KJ – Psikiater dan Influencer menjelaskan, untuk menjaga kesehatan mental harus dimulai dengan mengenali diri dan emosi kita sendiri.
Kemudian disusul dengan usaha mengelola stres, mengenali emosi, mengalokasikan waktu untuk diri sendiri. Sekaligus tetap mempertahankan kegiatan bersosialisasi.
“Bersosialisasi tetap dapat dilakukan tanpa tatap muka langsung. Misalnya dengan memanfaatkan teknologi, yakni melalui panggilan telepon atau menggunakan aplikasi untuk berkomunikasi dengan orang lain,” ujar Erickson.
“Menjaga pola hidup sehat, makan dan tidur yang cukup juga diperlukan. Karena tubuh dan mental yang sehat itu berkaitan. Kesehatan fisik, mental, dan sosial harus berdampingan,” imbuhnya.
Terkait dengan perlunya tetap bersosialisasi, Rhaka Ghanisatria – Co Founder Menjadi Manusia adalah salah satu penyedia media bagi mereka yang ingin menyalurkan kegelisahan dengan cara berbagi bercerita, melalui platform digital.
Dengan bercerita, beban emosi akan berkurang. Orang lain yang membaca cerita tersebut dan merasa terhubung, akan merasa dikuatkan karena sadar bahwa dia tidak sendirian.
“Harapan kami, melalui Menjadi Manusia ini, kita bisa lebih menghargai perspektif orang lain, tidak mudah menghakimi, dan membuat orang-orang sadar bahwa kita tidak pernah sendiri,” ujarnya. (rls)