Pemkot Tangsel Gandeng BJB dan SD Al Azhar BSD Lewat Gemar Menabung

Indoposnewsid_Pemerintah Kota Tangerang Selatan terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di kalangan pelajar. Langkah ini sebagai upaya membangun pondasi ekonomi yang kuat di masa depan.

Lewat tajuk “Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan bagi Pelajar” dengan tema “Gemar Menabung”, berlangsung di SD Islam Al Azhar BSD, bekerja sama dengan Bank BJB Cabang Tangsel.

Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, menegaskan bahwa pentingnya menanamkan kebiasaan menabung sejak dini tidak hanya membentuk kedisiplinan finansial, tetapi juga menjadi langkah preventif terhadap gaya hidup konsumtif di masa depan.

“Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa harus memahami prinsip pengelolaan keuangan secara bijak. Kita tidak ingin mereka tumbuh dalam kebiasaan besar pasak daripada tiang,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Walikota menyampaikan apresiasi kepada pihak sekolah dan BJB atas komitmen mereka dalam mendukung program nasional Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR).

Menurutnya, program ini selaras dengan strategi jangka panjang pemerintah dalam memperkuat sistem keuangan nasional melalui peningkatan literasi sejak usia dini.

“Harapan kami, kegiatan ini bisa menjadi katalis bagi tumbuhnya generasi yang melek finansial, berdaya saing tinggi, dan mampu mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif,” tambah Benyamin.

Kepala SD Islam Al Azhar BSD, Malikul Islam, mengatakan menabung telah diperkenalkan sejak hari kedua Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kepada 180 siswa baru dan 21 siswa pindahan. Ia menilai, pembelajaran keuangan dasar seperti menabung merupakan investasi jangka panjang bagi siswa.

“Kami berterima kasih kepada Bidang Perekonomian Tangsel dan Bank BJB atas dukungan terhadap proses pembelajaran anak-anak kami. Ini bagian dari pendidikan karakter dan literasi finansial,” jelasnya.

Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Mukhlis, menilai kegiatan ini dapat menjadi bagian dari Project Based Learning (PjBL). Dalam implementasinya, siswa akan diajak melakukan kunjungan ke lembaga perbankan guna memperkuat pemahaman praktis mengenai sistem keuangan.

“Menabung di usia dini tidak hanya mendidik anak mengelola uang, tetapi juga memberi pemahaman tentang peran sektor keuangan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Dukungan juga datang dari sektor keuangan, diwakili Manajer Konsumen Ritel Bank BJB Cabang Tangsel, Dani. Ia menyebut program KEJAR yang diinisiasi OJK menjadi instrumen strategis dalam mengedukasi generasi muda tentang pentingnya perencanaan keuangan.

“Kami menyediakan kemudahan pembukaan rekening secara kolektif. Penyetoran dana pun bisa dilakukan secara kolektif melalui sekolah sebagai mitra. Tahun ini kami menargetkan 6.000 siswa dari sekolah swasta,” jelasnya.

Melalui sinergi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan lembaga keuangan, Tangsel menunjukkan komitmennya dalam membangun ekosistem literasi keuangan yang inklusif dan berkelanjutan sejak usia dini.

mgid.com, 893675, DIRECT, d4c29acad76ce94f