Foto ist
indoposnews.id – Guna mendukung persiapan dan pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia, Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Koordinator Bidang Sherpa Track G20 melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Pelita Harapan (UPH).
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Bidang Sherpa Track Presidensi G20 Indonesia mengatakan, kolaborasi dengan komunitas pendidikan merupakan langkah inklusif dari Pemerintah untuk menyertakan setiap komponen bangsa, dalam mendukung prioritas G20 di bawah Presidensi Indonesia tahun depan.
“Perguruan tinggi, dalam hal ini UI dan UPH, akan mengisi ruang diskusi dan kontribusi intelektual untuk penajaman substansi. Yang akan dibawa oleh Indonesia pada G20 tahun depan,” ujarnya dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (7/6/2021).
Kerja sama tersebut, antara lain meliputi pendirian pusat studi/riset/kajian kerja sama ekonomi internasional. Serta penyediaan pakar dalam pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia, antara lain dalam kegiatan penelitian, seminar, kuliah umum, hingga pelaksanaan program magang (sebanyak 18 orang mahasiswa yang terdiri dari 14 mahasiswa UPH, 2 mahasiswa UI, dan 2 mahasiswa Universitas Binus) di kantor Sekretariat Sherpa G20 Indonesia.
Selain itu, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan awareness masyarakat melalui civitas akademika terhadap gelaran G20 di Indonesia.
“Melalui program ini, Pemerintah akan memaksimalkan momentum Presidensi G20 Indonesia untuk mendorong integrasi kampus nasional dalam kemitraan global, melalui study/research center untuk isu G20. Kita harap inisiatif ini dapat menjadi yang pertama di Asia Tenggara,” jelas Menko Airlangga.
Kerja sama antara Kemenko Perekonomian dan UI meliputi bidang riset dan inovasi. Serta akademik dan kemahasiswaan. UI akan mendirikan Pusat Kajian Kerja Sama Ekonomi Internasional. Kemudian melibatkan pakar dari berbagai disiplin ilmu dalam penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia. Serta menyediakan fasilitas dan dukungan untuk aktivitas penelitian, program magang dan mentorship.
“Kemitraan antara Kemenko Perekonomian dan UI untuk persiapan pelaksanaan Presidensi G20 2022 ini sangat dibutuhkan. Sebab model pengelolaan universitas saat ini adalah triple helix. Bahwa universitas tidak bisa pintar sendirian, melainkan harus ada pengalaman dari dunia nyata juga,” ujar Rektor UI Ari Kuncoro.
Sementara itu, Rektor UPH Jonathan L. Parapak mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi program Pemerintah untuk Presidensi G20 tahun depan. Termasuk kerja sama kali ini.
Ke depannya, UPH akan menyiapkan Indonesia G20 Study Center. Yang diharapkan dapat menjadi knowledge hub isu-isu G20 di tingkat nasional dan regional.
“Saya menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya atas kepercayaan ini. Kami berjanji untuk melakukan yang terbaik. Hal ini kami lihat sebagai kesempatan melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang salah satunya adalah penelitian. Dan, untuk mahasiswa kami yang magang juga bisa menimba ilmu dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Di mana peran Indonesia di dunia internasional akan semakin besar,” ujarnya. (rls)