Foto ist
indoposnews.id – Pemerintah masih terus berupaya mengantisipasi terjadinya gelombang arus balik pemudik. Salah satunya, arus balik dari Pulau Sumatera, menuju DKI Jakarta dan sekitarnya.
Pulau Sumatera dinilai perlu mendapat perhatian lebih. Karena berada data Satgas Covid-19, hampir seluruh wilayah di pulau tersebut, masuk ke dalam zona merah dan oranye Covid-19. Zona merah artinya berisiko tinggi menularkan virus corona. Sementara zona oranye berisiko sedang.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pada Selasa kemarin (18/5/2021) memimpin langsung rapat koordinasi (rakor) antisipasi arus balik dari Pulau Sumatera secara virtual. Yakni bersama para Kapolda, TNI, beserta Menteri Perhubungan, Menteri Kesehatan dan Kepala BNPB.
Menko PMK mengatakan ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan. Diantaranya terkait kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kepulauan Riau (Kepri). Yakni sebanyak 170 orang yang dinyatakan positif Covid-19.
“Untuk Kepri ini perlu dilakukan tindak lanjut. Karena PMI yang datang kebanyakan memang dari Malaysia dan di sana (Malaysia) banyak ditemukan varian baru,” jelas Menko PMK.
“Jadi saya minta kita harus lakukan genome sequencing. Hal itu supaya kita tahu apakah yang di Kepri itu varian baru atau bukan,” imbuhnya.
Adapun di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), berdasarkan laporan Kapolda setempat, ditemukan 33 PMI terkonfirmasi positif Covid-19. Meski sebelumnya PMI tersebut sudah mengantongi surat keterangan bebas Covid-19 dari Negeri Jiran.
Namun usai dilakukan isolasi dan pemeriksaan ulang di Tanah Air, diketahui terkonfirmasi positif.
“Inilah pentingnya dilakukan genome sequencing, mereka yang dari luar negeri harus kita antisipasi. Karena fokus kita ke pencegahan varian baru seperti ada dari Afrika, Inggris, ataupun India,” ujar Menko Muhadjir.
Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, pengawasan ketat akan terus dilakukan pada tanggal 18-24 Mei. Hal itu sesuai arahan Presiden untuk tidak berhenti pada masa peniadaan mudik. Melainkan justru diperkuat setelahnya.
Menkes Budi G Sadikin menambahkan, pihaknya akan memenuhi kekurangan alat tes cepat antigen dan swab di beberapa daerah di Pulau Sumatera. Terutama Sumut dan Jambi. Sedangkan untuk kasus PMI yang masuk seperti melalui Kepri juga akan ditindaklanjut.
“Orang-orang yang masuk dari Malaysia yang positif langsung dilakukan genome sequencing saja. Saya sudah instruksikan itu ke Litbangkes. Bahwa semua yang positif itu supaya terus kita pantau,” ujarnya.
Lebih lanjut Menkes mengatakan, pihaknya meminta masyarakat tetap patuh menjalankan protokol kesehatan. Terutama memakai masker. Yang diyakini mampu mengurangi penularan Covid-19 hingga 95%.
Sementara itu, Kepala BNPB Doni Monardo menegaskan agar jangan sampai ada keragu-raguan dari petugas dalam menegakkan aturan, mulai dari pemeriksaan hingga kewajiban antigen di setiap titik penyekatan.
Pemda harus paham bahwa sesuai SE No. 13 sudah diberlakukan mandat ke petugas di daerah untuk rapid test 1×24 jam.
“Ini harus dilakukan dan kita masih harus bekerja lebih keras untuk mencegah dan mengatasi penularan Covid-19 di negara kita ini,” ujarnya. (rls)