Foto ist
indoposnews.id – Untuk menekan laju peningkatan kasus Covid-19, Pemerintah telah melakukan penguatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Serta mendorong percepatan pelaksanaan vaksinasi.
Adapun program vaksinasi yang dilakukan untuk mencapai herd immunity, sampai dengan 17 Juni, menunjukkan vaksinasi telah mencapai 715 ribu dosis per hari. Dan akan terus diakselerasi menuju satu juta dosis per hari di awal Juli 2021.
Indonesia termasuk salah satu negara yang terbanyak dalam hal penyuntikan vaksin yang dilakukan oleh negara bukan produsen vaksin. Indonesia berada di peringkat 13, diatas Rusia, Kanada dan Jepang dalam hal merealisasikan penyuntikan vaksin Covid-19. Yakni sebanyak 35,93 juta dosis.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengingatkan bahwa kepatuhan dan kedisiplinan kita dalam menerapkan protokol kesehatan selalu menjadi kunci dalam menangani pandemi ini.
“Perjuangan melawan pandemi ini belum usai. Butuh kesadaran dan upaya kolektif dari kita semua agar pandemi ini cepat usai,” jelasnya saat menjadi Keynote Speaker dalam seminar nasional yang diadakan Perbanas Institute, dengan tema Towards Economic Recovery by Accelerating Human Capital Development and Digital Transformation, di Jakarta, Rabu (23/6/2021).
Lebih lanjut Menko Airlangga menjelaskan bahwa momentum pemulihan ekonomi terus berlanjut hingga pertengahan Q2-2021. Indeks Keyakinan Konsumen terus meningkat ke level optimis di 104,4 pada bulan Mei 2021.
Penjualan ritel, juga mengalami pertumbuhan sebesar 15,6% (YoY) di bulan April 2021. Dan diproyeksikan akan tetap tumbuh positif sebesar 12,9% (YoY) di bulan Mei 2021. Sejalan dengan itu, Indeks PMI Manufaktur juga meningkat ke level tertinggi. Yakni 55,3 di bulan Mei 2021.
Realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), juga terus didorong di tahun 2021 sebagai stimulus perekonomian jangka pendek.
Melalui program PEN, dampak negatif pandemi terhadap ketenagakerjaan mulai dapat dikurangi. Sedangkan dalam jangka panjang, Indonesia perlu melakukan reformasi struktural untuk keluar dari Middle-Income Trap.
Sasaran tersebut dapat diwujudkan melalui penerapan UU Cipta Kerja dan fokus dalam pembangunan SDM. Berdasarkan laporan World Bank, Human Capital Index 2020 Indonesia berada di peringkat ke-enam di Asia Tenggara.
“Pemerintah memprioritaskan pembangunan SDM sebagai kunci pemulihan ekonomi dari pandemi dan untuk memajukan Indonesia di era transformasi digital,” ujarnya.
Lebih lanjut Menko Airlangga mengatakan, digitalisasi merupakan salah satu “kendaraan” yang mempercepat transformasi menuju ekonomi baru yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.
Pemerintah bekerja sama dengan swasta, membantu seluruh pihak (usaha mikro kecil) untuk on boarding dan melakukan servisifikasi. Upaya tersebut akan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Serta peningkatan ekspor.
“Diharapkan dengan melakukan on boarding dan servisifikasi, Indonesia dapat keluar dari middle income trap lebih cepat, yaitu pada tahun 2037,” ujarnya. (rls)