Foto ist
indoposnews.id – PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero), sebagai perusahaan pelayaran dan logistik maritim, siap mendukung pengoperasian Pelabuhan Patimban sebagai pelabuhan bongkar muat di wilayah Jawa Barat (Jawa Barat)
Pada uji coba perdananya, Kapal Motor Gunung Dempo milik PT PELNI sukses bersandar di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat pada Kamis (24/6/2021). Acara tersebut dihadiri Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT PELNI O.M Sodikin, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Dr. Capt. Antoni Arif Priadi, bersama sejumlah pemangku kepentingan kepelabuhanan lainnya.
Sementara itu, Pjs Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero) Opik Taufik mengatakan, pelaksanaan uji coba ini dilakukan dalam rangka mendukung aktivitas perekonomian daerah. Serta meningkatkan produktivitas Pelabuhan Patimban.
KM Gunung Dempo dipilih untuk masuk ke Patimban karena kapal penumpang tipe passanger container ini dapat mengangkut muatan kontainer paling banyak diantara kapal PELNI lainnya.
“KM Gunung Dempo mampu mengangkut hingga 98 TEUs. Jauh lebih besar dibanding daya angkut kontainer di kapal PELNI lainnya yang hanya berkapasitas antara 22 TEUs hingga 67 TEUs,” ujarnya dalam keterangan persnya Jumat (25/6/2021).
Selama masa uji coba, Kementerian Perhubungan selaku regulator meminta PELNI, yang juga bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan BUMD setempat, agar mengkhususkan KM Gunung Dempo untuk melayani angkutan barang dari dan ke Pelabuhan Patimban.
Dengan masuknya kapal PELNI di Pelabuhan Patimban diharapkan dapat meningkatkan pengiriman muatan menuju wilayah Timur Indonesia.
“Kami berharap para pelaku industri dapat memanfaatkan kapal PELNI sebagai sarana untuk mendistribusikan hasil produksi. Sehingga dapat memperluas jangkauan pasarnya,” jelas Opik.
Selain itu kata dia, dengan masuknya kapal PELNI di Pelabuhan Patimban dapat memberikan alternatif kepada shipper dalam pengiriman barang. Kini para shipper yang berasal dari Jawa Barat, tidak perlu lagi memuat barangnya melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Namun bisa langsung melalui Pelabuhan Patimban.
“Sehingga dapat menekan biaya pengiriman dan efektifitas waktu pengiriman shipper. Terlebih kapal PELNI juga memiliki jadwal yang tetap dan teratur,” ujarnya. (dri)