Foto: Salah satu barang bukti dugaan pungli
Dugaan pungutan liar kembali dikeluhkan orang tua mahasiswa di Kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Dalam orientasi mahasiswa baru di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNG dipungut biaya sebesar 70.000 rupiah oleh panitia untuk mendapatkan atribut berupa topi kertas, papan nama karton, ikat pinggang tali rafia 1,5 meter, 1 bungkus minuman jasjus. Selain itu muncul dugaan pungutan biaya kepada mahasiswa baru oleh oknum panitia, ditebgarai agar mahasiswa baru tidak diberikan hukuman saat orientasi.
“Oknum panitia inisial W mengaku disuruh oleh Kaprodi memungut sebesar 70 ribu rupiah untuk membeli biaya perlengkapan yang ternyata isinya hanya topi kertas, papan nama karton, ikat pinggang tali rafia, 1 bungkus minuman jasjus yang memberatkan orang tua mahasiswa serta tidak ada manfaatnya untuk pembelajaran mahasiswa” ujar R, salah satu orang tua mahasiswa baru.
Selain memungut biaya sebesar 70 ribu rupiah kepada sekitar 200 orang mahasiswa baru, W diduga juga menekan mahasiswa baru untuk bergabung melakukan aksi unjuk rasa di DPRD Provinsi Gorontalo dimana ternyata massa aksi unjuk rasa ini diduga dijual kepada donatur aksi sebagai massa bayaran dengan biaya 75 ribu rupiah per orang.
“Jangan sok idealis dan mengatasnamakan aktivis mahasiswa dan rakyat kalau diri sendiri masih melakukan pungli, sebaiknya kampus UNG segera menindaki mahasiswa bermental makelar seperti ini agar tidak merusak nama UNG” imbuhnya.
Selain itu, ada tindakan pungutan uang yang bervariasi mulai 25 ribu-100 ribu rupiah yang dilakukan oknum panitia secara diam diam dengan alasan panitia akan melindungi mahasiswa baru yang membayar uang tersebut supaya tidak mendapatkan tindakan fisik dari panitia.