- Advertisement -spot_img
BerandaNASIONALNarasi Para Tokoh Islam di Museum Islam Nusantara Lasem

Narasi Para Tokoh Islam di Museum Islam Nusantara Lasem

- Advertisement -spot_img

 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno meresmikan Museum Islam Nusantara Lasem, Sabtu (16/9).Peresmian museum ditandai dengan pemotongan pita bunga di depan pintu masuk museum yang berada di kompleks Masjid Jami’ Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Kehadiran museum memiliki koleksi artefak, naskah, manuskrip serta narasi tokoh-tokoh Islam.

“Hari ini saya diundang untuk mengikuti rangkaian dan meresmikan Museum Islam Nusantara, yang akan menjadi ikon wisata religi dari Lasem dan Rembang,” kata Sandi dalam siaran pers.

Museum ini berdiri di Lasem dan menjadi salah satu tonggak sejarah yang mewakili tiga periode penting dakwah islam yang ada di negeri ini. Pada abad ke-15 muncul Mbah Bonang (Sunan Bonang). Sosok beliau yang kuat posisinya dalam dakwah, pada abad 16 muncul Mbah Sambu, hingga di abad ke-20 muncul para pendiri Nadhlatul Ulama (NU).

“Saya sangat mengapresiasi pendirian museum di Masjid Jami Lasem ini dan akan kami dukung dengan mengembangkan paket wisata lengkap berbasis masjid dan juga wisata sejarah,”jelasnya

Dijelaskanya, islam yang rahmatan lil’alamin dapat kita lihat melalui sejarah-sejarah yang ada di masjid ini dan akan menjadi daya tarik oleh para jemarah dan pengunjung. Tentu harapannya semoga ini dapat menjadi ruang partisipatif dan kolaboratif untuk ciptakan local champion sehingga dapat membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

Selain itu, Museum Islam Nusantara Lasem antara lain memiliki koleksi daun pintu dan jendela yang menampilkan kaligrafi ayat Al Quran. Pembangunan tersebut, yang ditargetkan bisa memuat 30 juz Al Quran, saat ini belum selesai 100 persen.

Sementara itu, dikutip dari Antara penggagas pembangunan Museum Islam Nusantara Lasem Agus Abdul Aziz mengakui pembangunannya sudah mencapai 90-an persen.

Menurut Agus sejarah dakwah Islam di Lasem menempatkan titik yang kuat. Pada abad ke-17 hadir Sambu atau Sayyid Abdurrohman dan Joko Tingkir, kemudian abad 20 juga hadir ulama besar pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Kehadiran museum itu merupakan salah satu ikhtiar untuk memperkuat dakwah Islam di Jateng, khususnya di Kabupaten Rembang.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Harus Baca
- Advertisement -spot_img
Artikel terkait
- Advertisement -spot_img