- Advertisement -spot_img
BerandaEKONOMIMulai Giling Tebu, Perusahaan BUMN Ini Berkontribusi dukung Pembenahan Industri Gula Nasional

Mulai Giling Tebu, Perusahaan BUMN Ini Berkontribusi dukung Pembenahan Industri Gula Nasional

- Advertisement -spot_img

Foto istimewa

indoposnews.id – Direktur Utama PT RNI (Persero), Arief Prasetyo Adi mengatakan prospek bisnis gula di Indonesia masih cukup bagus dan menjanjikan. Hal tersebut kata dia, dikarenakan tingginya permintaan dan konsumsi gula nasional yang terus meningkat. Seiring dengan berkembangnya laju pertumbuhan penduduk.

Kontribusi kerap dilakukan perusahaan BUMN tersebut, untuk mendukung pembenahan. Lantaran minat petani untuk menanam tebu terbilang masih tinggi dan cenderung meningkat.

“Salah satu kontribusi kami adalah dengan meningkatkan serapan tebu petani rakyat,” jelas Arief pada kesempatan meninjau beberapa lokasi pabrik gula RNI Group, pada 26 – 28 Mei 2021.

Lebih lanjut dia mengatakan, pada tahun 2020, RNI telah menyerap tebu petani rakyat untuk digiling sekitar 3,3 juta ton bahan baku tebu. Dengan jumlah petani tebu rakyat yang menjadi mitra RNI Group sekitar 4 ribu petani.

Untuk di wilayah Jawa Barat, RNI telah menjalankan kemitraan tebu dengan memanfaatkan lahan Hak Guna Usaha (HGU) PT PG Rajawali II di Subang, Indramayu, dan Majalengka. Program ini, lanjutnya, telah dilaksanakan pada masa tanam 2018/2019, 2019/2020, dan 2020/2021.

“Prospek bisnis gula menjanjikan. Kami turut berupaya lakukan pembenahan secara holistik. Baik dari sisi on farm, dengan melakukan riset perbanyak varietas tebu unggul. Dan rencana smart farming untuk mendorong produktivitas. Dari sisi off farm melalui revitalisasi modernisasi pabrik gula yang dikelola” jelasnya.

Menurut Arief, usia pabrik gula yang sudah tua dan minimnya modernisasi, menjadi salah satu faktor rendahnya rendemen gula di Indonesia. Itu berdampak pada tingginya Harga Pokok Produksi (HPP) gula.

“Oleh karenanya diperlukan pembenahan untuk mendukung perbaikan industri gula nasional,” jelasnya.

Untuk mencapai target produksi dan mengatasi HPP itu, Arief mengatakan, RNI memiliki sejumlah strategi untuk penguatan lini bisnis gula.

Diantaranya melalui kerjasama dengan mitra strategis untuk peningkatan kapasitas dan revitalisasi PG, Perluasan areal perkebunan tebu, Penerapan smart farming, Penguatan pola kemitraan dengan petani, Penguatan riset varietas tebu melalui pengembangan riset internal dan kerjasama dengan lembaga riset atau perguruan tinggi.

“Upaya pembenahan ini, juga perlu dukungan Pemerintah untuk membuka lahan perkebunan baru. Dan memastikan ketersediaan pasokan baku tebu,” ujarnya.

Sementara itu, pada tahun 2021 RNI menargetkan produksi gula mencapai 282 ribu ton. Yang berada dari tebu petani rakyat maupun milik sendiri. Dengan kisaran Rendemen berada di angka 8,1%. Terdapat peningkatan hingga 22% dari target sebelumnya di tahun 2020 dengan produksi gula sebanyak 231 ribu ton. (rls)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Harus Baca
- Advertisement -spot_img
Artikel terkait
- Advertisement -spot_img