- Advertisement -spot_img
BerandaNEWSLBH PB SEMMI Kritik Pernyataan Wakil Ketua IDI

LBH PB SEMMI Kritik Pernyataan Wakil Ketua IDI

- Advertisement -spot_img

Foto: Ilustrasi

indoposnews.id-Lembaga Bantuan Hukum Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (LBH SEMMI) mengkritik pernyataan Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat, Slamet Budiarto, yang menyampaikan empat kegagalan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam penanganan Covid-19. Diantaranya realisasi vaksinasi yang disebut Slamet Budiarto tidak mencapai target.

“Empat alasan yang disampaikan oleh Wakil Ketua IDI ini tidak relevan dengan data dan fakta yang ada. Bahkan dia menyampaikan data yang salah kepada media, ini kesalahan fatal,” tegas Direktur Lembaga Bantuan Hukum PB SEMMI, Gurun, S.H., di Jakarta, Kamis (12/8/2021).

Menurutnya, data yang disampaikan oleh pejabat inti organisasi profesi tersebut salah dan tidak sahih dan menyesatkan. Gurun mengatakan pernyataan yang disampaikan oleh Slamet Budiarto di media online surabayapagi.com perihal target vaksinasi yang jauh dari target dengan mengatakan realisasi vaksin yang baru menyentuh angka 24.888.506 dosis dari target 208.265.720 dosis merupakan data yang salah dan ngawur.

“Kami tidak tahu, beliau dapat data dari mana. Data itu salah dan ngawur. Seharusnya, Slamet Budiarto itu merujuk data yang sahih dari Kementerian Kesehatan perihal pencapaian vaksinasi. Data dari situs vaksin.kemenkes.go.id per 12 Agustus 2021, jumlah vaksinasi sudah hampir mencapai 78,6 juta dosis dengan rincian vaksinasi tahap 1 sebantak 52.477.210 dosis dan vaksin tahap 2 sebanyak 26.034.881 dosis,” tambah Gurun.

Sementara, lanjut Gurun, tiga alasan berikutnya pun tidak berdasar sama sekali. Slamet Budiarto mengkritik tentang kasus kematian yang terus meningkat, Budi Gunadi Sadikin tidak mampu menyediakan obat, oksigen, fasilitas kesehatan dan sumber daya manusia serta Budi Gunadi Sadikin tidak memiliki keahlian dan pemahaman soal kesehatan.

“Tiga alasan lain yang digunakan Slamet Budiarto menyerang Menkes juga sangat subjektif sekali. Kasus kematian yang meningkat akibat varian Delta masih lebih sedikit dibanding tingkat kesembuhan. Tidak benar jika disebut Menkes tidak mampu menyediakan obat dan oksigen. Budi Gunadi sebagai Menkes sangat tanggap kok. Buktinya, sekarang sudah tidak ada lagi antrian panjang orang di tempat pengisian oksigen.” Tegas Gurun.

Menurutnya, apa yang disampaikan Slamet Budiarto kepada media patut memiliki agenda tertentu dan sarat dengan kepentingan politik. Mempersoalkan latar belakang Budi Gunadi Sadikin yang bukan dokter atau orang dengan latar akademik Kesehatan salah satu indikatornya. Gurun menyebut sebagai alasan yang dibuat-buat dan lupa sejarah.

“Menyerang Menkes dengan menyebut tidak memiliki keahlian dan pemahaman soal Kesehatan adalah alasan yang dibuat-buat. Jangan lupa di awal pengangkatan Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, IDI tidak mempersoalkan latar belakang Budi yang bukan Dokter atau orang dunia Kesehatan. Sekarang dipakai menyerang Menkes, kan aneh. Ada apa sebenarnya? Seperti ada hidden agenda. Bisa jadi sebenarnya ini ketidakpuasan berlatar politik,” papar Gurun.

“Sudahlah, Stop. Sekarang saatnya kita hentikan saling kritik disaat pandemi ini belum selesai. Apa yang dilakukan oleh menteri kesehatan serta seluruh pemangku kebijakan harus selalu kita dukung. Untuk Slamet Budiarto, jika ingin mengkritik menteri kesehatan, saya sarankan bapak harus terlebih dahulu melakukan upaya yang nyata untuk upaya melawan Covid-19 ini. Berhentilah main politik.” tuturnya.

Dalam pandangan LBH SEMMI, tuntutan mundur terhadap Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan yang disampaikan Slamet Budiarto melalui media sangat tidak patut dan mengada-ada. Bahkan pada kondisi tertentu pernyataan tersebut hanya membuat gaduh dan meresahkan publik. Padahal kinerja Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kabinet termasuk yang banyak diapresiasi publik karena cepat tanggap. Terutama dalam penanganan menghadapi Pandemi Covid-19.

“Dalam pandangan kami, pernyataan Slamet Budiarto ini hanya membuat gaduh dan meresahkan publik. Karena itu LBH PB SEMMI mempertimbangkan untuk melaporkan masalah ini ke Ditsiber Bareskrim Mabes Polri, besok.” Tutup Gurun.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Harus Baca
- Advertisement -spot_img
Artikel terkait
- Advertisement -spot_img