Foto ist
indoposnews.id – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengunjungi dua lokasi usaha milik alumni program Kartu Prakerja di Kota Bogor, Jawa Barat. Yakni Kedai Kopi Bencoolen milik alumni Kartu Prakerja gelombang 8, Syarief Hidayat dan warung kopi dan membuat pesanan keripik singkong, milik alumni Kartu Prakerja gelombang 10, Esih.
“Dua lokasi usaha yang kita kunjungi hari ini, telah memberikan inspirasi bagi kita semua. Di masa pandemi seperti ini, tidak mematahkan semangat masyarakat Indonesia untuk terus saling bahu-membahu memulihkan kondisi perekonomian Indonesia. Saya sangat berterima kasih kepada masyarakat karena telah mau bekerja keras dan berusaha,” ujar Menko Airlangga, Kamis (3/6/2021).
Syarief Hidayat, sebelumnya berprofesi sebagai freelance project officer event. Namun, dia merasa kesulitan menemukan pekerjaan di masa pandemi. Syarief mengikuti program Kartu Prakerja untuk mengasah kemampuannya dalam membuka usaha kedai kopi. Dia mempelajari strategi pemasaran bisnis kopi.
Adapun Esih, di samping kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, memiliki penghasilan tambahan dengan mengikuti program Kartu Prakerja. Setelah mengikuti pelatihan, Esih kini bisa membantu ekonomi keluarganya. Yakni dengan membuka usaha warung kopi dan membuat pesanan keripik singkong.
“Program Kartu Prakerja telah mampu membangkitkan semangat masyarakat untuk berwirausaha, tanpa pandang usia. Banyaknya pilihan program pelatihan yang disediakan oleh program Kartu Prakerja terbukti mampu memenuhi kebutuhan dan minat masyarakat saat ini,” jelas Menko Airlangga.
Tercatat, sebanyak 35 persen dari penerima Kartu Prakerja berubah dari tidak mendapat pekerjaan menjadi bekerja. Dengan 17 persen memilih untuk berwirausaha.
“Tersedianya kemudahan akses layanan dan banyaknya pelatihan yang diberikan oleh program Kartu Prakerja, akan membangkitkan semangat masyarakat untuk mengasah kemampuan. Sesuai dengan bidang dan minat masing-masing,” ujar Menko Airlangga.
Seperti diketahui saat ini, program Kartu Prakerja telah berhasil dilaksanakan sebanyak 16 gelombang. Dengan total pendaftar mencapai 62,79 juta orang. Pemerintah akan terus melanjutkan program ini karena dinilai mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal skilling, upskilling, dan reskilling.
“Dengan semakin banyaknya wirausahawan di Indonesia, tentunya akan mampu menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia. Yang akan mendorong produktivitas dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kita,” ujarnya. (rls)