- Advertisement -spot_img
BerandaNEWSKetum MPG Ingatkan Silfester Belajar Sejarah Jokowi Pimpin Indonesia, Jangan Asal Serang...

Ketum MPG Ingatkan Silfester Belajar Sejarah Jokowi Pimpin Indonesia, Jangan Asal Serang Panda Nababan

- Advertisement -spot_img

INDOPOS-Ketua Umum Masyarakat Pendukung Ganjar (MPG) Jimmy S, mengingatkan Silfester Matutina, agar tidak bicara sembarangan menyerang Panda Nababan, politisi senior PDIP yang juga Dewan Pembina MPG. Menurut Jimmy, Silvester harusnya dapat memperhatikan Sejarah Jokowi sebelum memimpin Indonesia.

Jimmy S mengatakan, perjuangan karir politik Jokowi hingga menjadi presiden RI, digapai beliau dalam kurun waktu puluhan tahun. Beliau pertama kali menjadi Walikota Solo, itu 2 periode, itu artinya dia walikota Solo puluhan tahun, dikarenakan kepuasan masyarakat dia diusung menjadi Gubernur DKI, dan itu dijalani memang tidak satu periode. Dan maju sebagai calon presiden diperiode pertama menang, dan maju periode kedua menang lagi.

“Artinya, karir politik Pak Jokowi itu penuh perjuangan, cacian hinaan, bahkan firnah yang keji. Saya tidak tahu apakan Silfester Matutina ikut berjuang pada saat Jokowi di solo dan saat Jokowi masuk Jakarta. Kalau Silfester tahu jalan ceritanya Jokowi, pasti dia tidak membantah apa statemen dari Pak Panda Nababan. Atau Silfester mungkin punya motif lain mencari panggung atas kejadian tersebut,” kata Jimmy.

Kalau Gibran dipaksakan menjadi wakil presiden oleh sekelompok orang salah satunya Silfester dan Projo, saya tidak tahu apakah ini jurus mabuk atau ada motif-motif lain. Jadi saya ingatkan, agar jangan malakukan upaya-upaya adu domba, memancing di air keruh, karena saya sendiri ikut mengalami perjuangan yang dilakukan Pak Jokowi bersama Panda Nababan,” tegas Jimmy.

Seperti diketahui, Ketua Umum Kelompok Relawan Presiden RI Joko Widodo Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina menanggapi pernyataan politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Jika Panda menilai Gibran sebagai anak ingusan, Silfester justru menilai putra sulung Presiden Jokowi itu sebagai panutan bagi generasi muda.

Tak hanya Gibran, Silfester juga memuji menantu Jokowi, Bobby Nasution yang merupakan Wali Kota Medan. Dia menilai keduanya memberikan semangat kepada anak muda untuk ikut membangun Indonesia.

“Mas Gibran Rakabuming dan Bang Bobby Nasution (Wali Kota Medan) adalah role model yang sangat bagus untuk memberikan semangat kepada anak anak muda untuk terpanggil membangun Indonesia,” kata Silfester, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, 29 Juni 2023.

Gibran dinilai telah membuktikan kemampuannya

Silfester juga menilai masuknya kedua anak muda itu ke dunia politik tidak menyalahi peraturan perundang-undangan, nilai etika, ataupun moral. Menurut dia, bergabungnya Gibran dan Bobby ke dunia politik justru dapat menjadi pendidikan politik bagi anak muda Indonesia.

Sebagai anak muda, menurut Silfester, Gibran justru telah berhasil membuktikan kemampuannya. Tak hanya menjadi Wali Kota Solo, Gibran disebut berhasil mendirikan dan mengembangkan berbagai bisnis dan menjadi kepala keluarga.

“Gibran selama ini dikenal berhasil mendirikan dan mengembangkan berbagai bisnis, mampu menjadi kepala keluarga yang baik, dan mampu memimpin ratusan ribu warga Solo dengan berbagai kebijakan dan kerja keras untuk kemajuan Kota Solo,” ujar dia.

Silfester juga menilai pernyataan Panda Nababan itu berpotensi merendahkan anak-anak muda yang memiliki prestasi dan sedang bekerja keras untuk kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

“Pernyataan seperti itu sangat tidak pantas dan merendahkan banyak anak muda yang sarat prestasi dan sedang bekerja keras untuk rakyat,” ujarnya.

Awal mula ucapan Panda Nababan

Sebelumnya, Panda Nababan menyebut Gibran sebagai anak ingusan dalam Diskusi Adu Perspektif yang digelar Senin, 26 Juni 2023. Diskusi itu membahas soal apakah Mahkamah Konstitusi (MK) akan membatalkan pasal batas usia presiden dan wakil presiden di bawah 40 tahun dalam Undang-Undang Pemilu.

Awalnya, politikus senior PDIP itu menyebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka belum pantas jika maju di Pilpres 2024. Menurutnya, Gibran masih harus banyak belajar di dunia politik.

“Gibran anak ingusan kok, gimana? Nanti anak itu besar kepala, masih belajar dulu lah,” kata Panda saat Diskusi Adu Perspektif yang digelar Senin, 26 Juni 2023 lalu.

Uji materi soal pasal tesebut diajukan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada April lalu. Mereka meminta agar MK mengubah ketentuan batas usia calon presiden dan calon wakil presiden menjadi 35 tahun.

Nama Gibran Rakabuming Raka sendiri hingga saat ini masih digaungkan untuk ikut dalam Pemilihan Kepala Dareah (Pilkada) serentak 2024. Dia digadang-gadang akan menjadi calon Gubernur DKI Jakarta atau calon Gubernur Jawa Tengah.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Harus Baca
- Advertisement -spot_img
Artikel terkait
- Advertisement -spot_img