indoposnews.id-Kasus penyunyikan vaksin kosong oleh oknum tenaga kesehatan di Pluit, Jakarta Utara, mendapat perhatian serius dari Ketua Satgas IDI Prof Zubairi Djoerban. Menurutnya kejadian itu sangat serius, dan tak bisa dibiarkan begitu saja.
“Harus diungkap apa motifnya, apakah karena Kelelahan atau ingin menimbun, karena mekanisme pengawasan yang tidak berjalan optimal,” tulis Zubairi melalui akun Twitter @ProfesorZubairi, Rabu (11/8/2021).
Baca Juga: MI dan UGM Bersinergi untuk Hal Ini
Zubairi mempertanyakan, berapa jumlah suntikan yang dilakukan nakes dalam satu hari. Apabila mencapai 500-an suntikan, kemungkinan memang karena faktor kelelahan.
“Jika 599 orang yang disuntik, dan setiap orang butuh waktu 5 menit, maka butuh waktu 50 jam. Pasti nakesnya lelah jika harus menyuntik 500 orang dalam sehari,” kata dia.
Kejadian ini musti menjadi perhatian serius. Harus juga dicari, siapa saja yang menerima suntikan vaksin kosong. “Karena sangat dikhawatirkan apabila kejadian ini ternyata tak hanya terjadi di Pluit, namun juga di daerah lain. Tentu perlu ditelusuri dan diungkap tuntas,” tandasnya.