Foto KAI
indoposnews.id – PT Kereta Api Indonesia (KAI) meresmikan perjalanan KA Barang Peti Kemas, dengan rangkaian 10 gerbong berkapasitas 20 TEUs dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju Stasiun Pasoso, Jakarta, Kamis (3/6/2021). Diistribusi logistik pun menjadi lebih efisien.
Integrasi jalur KA dan pelabuhan ini merupakan salah satu wujud implementasi MoU antara KAI dan Pelindo III, sebagai induk usaha Terminal Petikemas Surabaya yang dilakukan pada November 2020 lalu.
“Kami atas nama KAI mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pelindo III dan TPS. Atas semangat kolaborasi ini mewujudkan sinergi dalam bentuk konektivitas antara angkutan kereta api dan pelabuhan,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, saat meresmikan perjalanan perdana KA tersebut, Kamis (3/6/2021).
Lebih lanjut dia mengatakan, reaktivasi angkutan logistik ini merupakan milestone yang sangat penting. Pasalnya dengan, diaktifkannya kembali pengoperasian angkutan logistik kereta api dari dan menuju terminal petikemas, dapat memberikan nilai lebih untuk industri logistik. Dan kepelabuhanan nasional sebagai value creator. Serta membuat lebih kompetitif.
“Reaktivasi jalur kereta api yang terintegrasi dengan Terminal Petikemas Surabaya, selaras dengan visi KAI. Yaitu menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia,” jelas Didiek.
Seperti diketahui, Jalur Terminal Petikemas Surabaya menuju Stasiun Kalimas kembali diaktifkan setelah terakhir beroperasi pada 30 Maret 2016. Berbagai persiapan sebelum jalur itu dinyatakan laik operasi telah dilakukan. Diantaranya pembongkaran material yang menutupi jalan rel, penggantian wesel dan bantalan rel baru serta memperbaiki posisi rel.
Adapun Terminal Petikemas Surabaya, kini memiliki 2 jalur kereta api. Masing-masing jalur mampu mengakomodir angkutan KA Barang Petikemas, dengan rangkaian 10 GD. Sehingga total kapasitas muat Terminal Petikemas Surabaya adalah 20 GD berkapasitas 40 TEUs.
Adapun komoditi yang dilayani di Terminal Petikemas Surabaya yaitu petikemas multikomoditi ekspor-impor. Para mitra angkutan barang KAI kini dapat melakukan bongkar muat di Terminal Petikemas Surabaya Pelabuhan Tanjung Perak.
“Kami berharap, semangat sinergi, kolaborasi dan konektivitas yang terintegrasi ini dapat sustain. Untuk membangun value added bagi industri logistik dengan cara lebih efisien. Sehingga biaya logistik nasional yang masih sekitar 23-26% secara nasional, dapat mendekati negara-negara maju antara 8-12%,” pungkasnya. (dri)