- Advertisement -spot_img
BerandaNASIONALKenyang Tidak Harus Nasi, Bapanas Minta Daerah Gencar Program Ketahanan Pangan

Kenyang Tidak Harus Nasi, Bapanas Minta Daerah Gencar Program Ketahanan Pangan

- Advertisement -spot_img

Indoposnewsid_Kegiatan Gelar Inovasi Pangan dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 Kota Tangerang Selatan berlangsung di Kawasan Pertanian Terpadu (KPT), Ciater, Serpong, Tangsel, Sabtu (18/11/2023).

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi turut hadir diacara itu. Ia berharap agar setiap daerah menggencarkan berbagai program ketahanan pangan. Hal ini sangat krusial di tengah upaya pemerintah menjaga inflasi dan memastikan bahwa kebutuhan pangan bagi masyarakat tersedia secara cukup, aman, dan berkelanjutan.

“Terkait pangan ini mesti didetilkan satu per satu, jadi setiap daerah tahu secara rinci seperti apa situasi pangan di wilayahnya, berapa produksi dan berapa kebutuhan pangannya. Juga harus menjaga stok levelnya berapa. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa kita semua dari pusat hingga daerah harus terus menjaga inflasi dan pangan menjadi salah satu komponen penting yang berkontribusi signifikan terhadap inflasi secara umum,” kata Arief.

Ia juga mengajak masyarakat untuk menerapkan pola konsumsi Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) serta memasifkan Gerakan Makan Enak, Makan Sehat, Makan B2SA. Habiskan! sebagai salah satu upaya memperbaiki pola konsumsi dan menumbuhkan kebiasaan untuk selalu menghabiskan makanan.Adapun pola makan B2SA berisikan 1/3 karbohidrat, 1/3 sayuran, 1/6 lauk-pauk, dan 1/6 buah-buahan.

“Penganekaragaman konsumsi ini penting. Kenyang tidak harus nasi. Jadi kita harus jaga keseimbangan kebutuhan pangan yang indikatornya kita kenal dengan Pola Pangan Harapan atau PPH. Kebutuhan komoditas pangan bisa digantikan oleh komoditas lain yang penting kecukupan karbohidrat, protein, serat dan lainnya cukup,” jelasnya.

Menurutnya, inflasi di Indonesia tahun 2023 adalah 2,56 persen. Ini salah satu inflasi yang terbaik di dunia. Tentu tidak bisa dapat angka bagus kalau tidak dilakukan dengan masif, salah satunya di Tangsel.

Sementara itu, Wali Kota Benyamin Davnie mengatakan pihaknya juga bekerja sama antara pemerintah daerah bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Badan Urusan Logistik (Bulog), serta Kantor Pos dalam hal penyaluran bantuan untuk masyarakat.

Saat ini Penyaluran beras sudah mencapai 203.080 kilogram untuk 20.308 KK.Masing-masing 10 kilogram, dan penyaluran telur dan ayam dengan jumlah sasaran 4.689 KK. Masing-masing ayam satu kilogram dan telur 10 butir.Kehadiran pemerintah tersebut diharapkan dapat mengurangi dan mengendalikan inflasi.

Bantuan pangan beras di Tangerang Selatan mencapai 203.008 KG yang dialokasikan untuk 30.309 Kelompok Penerima Manfaat (KPM). Sementara untuk bantuan daging ayam dan telur ayam menyasar 4.689 Keluarga Risiko Stunting (KRS).Masing-masing penerima mendapat 1 ekor daging ayam karkas dan 1 butir telur.

Kegiatan Gelar dan Inovasi Pangan itu diisi dengan berbagai kegiatan antara lain Gerakan Pangan Murah (GPM). Terdapat 30 stand yang menyediakan berbagai komoditas pangan pokok dengan harga terjangkau, serta melibatkan BUMN Pangan serta UMKM pangan di Tangsel.

Ada juga digelar lomba kreatif B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman), menu B2SA, penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah, penanaman pohon, dan penandatanganan kerja sama Kota Tangerang Selatan dengan Bulog Cabang Tangerang Selatan.

Sementara itu Kepala Bulog Tangerang Raya Omar Sharif mengatakan dalam acara itu disediakan stok dua ton beras  SPHP untuk bisa dibeli masyarakat. Ditambah juga produk sembako lainnya seperti gula, minyak goreng, terigu, tepung beras.Penyaluran setiap saat ada permintaan.

 

Selengkapnya klik video beritnya di link ini

https://youtu.be/gjwxE_IlmCA?si=qiKqJQe2syCwDfBS

 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Harus Baca
- Advertisement -spot_img
Artikel terkait
- Advertisement -spot_img