Muhammad Khadafi, S. H., M. H., kuasa hukum Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko akan segera melaporkan Indonesia Corruption Watch (ICW) ke polisi. Hal itu terkait tudingan ICW yang menyebut Moeldoko memiliki kepentingan bisnis yaitu memproduksi obat Ivermectin.
Khadafi pun kini tengah mempersiapkan proses hukum terkait tudingan ICW tersebut. Kata pengacara muda itu, dalam dua hari ke depan, pihaknya akan segera membuat laporan ke kepolisian.
“Kami bakal bikin laporan (kekepolisian) karena ini menciderai HKTI secara keseluruhan. Mungkin satu atau dua hari ini kami buat laporan,” ucap Muhammad Khadafi.
Dalam siaran persnya kepada wartawan, Sabtu (24/7/2021), Khadafi menjelaskan, tudingan ICW itu sangat tidak berdasar. Hal itu, lanjutnya, dikarenakan ICW menuduh Moeldoko memperkaya diri sendiri di tengah pandemi.
Bahkan, ICW menuding, obat ivermectin disebut mempunyai hubungan dengan HKTI. “Padahal, enggak ada sama sekali. Ini fitnah keji,” tandas Khadafi.
Dicetuskan Khadafi, ICW harusnya cerdas dan tidak membuat berita yang memecah belah. Padahal, kini HKTI tengah fokus mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan petani, sebut Khadafi.
Salah satunya, ujar Khadafi, dengan rutin membagikan masker. “ICW seolah membuat berita yang tak ada bukti dan sangat merugikan nama baik ketum HKTI. Kami berikan puluhan ribu masker kepada masyarakat termasuk meminta warga tak berkerumun dan tetap patuh prokes,” papar Khadafi.
Sebelumnya diketahui, Moeldoko membantah tuduhan Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait relasi dengan produsen obat Ivermectin, PT Harsen Laboratories. Moeldoko menadaskan, dirinya tidak mempunyai kedekatan dengan produsen Ivermectin.
Mantan panglima TNI itu menyebut, seluruh pernyataan ICW soal kedekatannya dengan PT Harsen Laboratories tidak benar. “Itu tuduhan ngawur dan menyesatkan,” tegas Moeldoko.
Dirinya pun membantah tudingan keterlibatan anak perempuannya, Joanina Rachma, dengan persoalan obat Ivermectin. Moeldoko membantah merekrut Joanina sebagai tenaga ahli di Kantor Staf Kepresidenan (KSP).
Moeldoko menegaskan, Joanina hanya magang di KSP selama tiga bulan pada 2020. Ia mengaku, hanya ingin anaknya belajar dari para tenaga ahli di lingkaran Istana.
“Tidak ada urusan dan kerja sama antara anak saya, Jo, dengan PT Harsen Lab,” imbuhnya. (bwo)