- Advertisement -spot_img
BerandaJAKARTA RAYAHasilkan Cuan dari Budidaya Rumput Laut di Pulau Tidung

Hasilkan Cuan dari Budidaya Rumput Laut di Pulau Tidung

- Advertisement -spot_img

foto:ppiddki

Kepulauan Seribu sudah memiliki budidaya rumput laut sejak tahun 1990, meski sempat terhenti saat perairan Jakarta mulai tercemar.

Ketua Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Tidung Sejahtera, Pulau Tidung, Dahlan mengaku, dirinya berhasil menemukan bibit rumput laut dari perairan Kepulauan Seribu Selatan. Serta menginisiasi untuk memulai kembali mengembangkan rumput laut di perairan Pulau Tidung.

“Pulau Tidung memiliki kebun rumput laut. Dengan tumbuhnya rumput laut ini menjadi perhatian pemerintah tepatnya Sudin KPKP untuk mulai menggalakkan budidaya ini. Akhirnya kita sama-sama untuk mulai mengembangkan lebih luas lagi,” kata Dahlan, Minggu (09/07).

Dahlan mengatakan budidaya rumput laut sangat mudah dilakukan oleh siapa pun. Meski untuk produksinya sangat bergantung kepada kualitas perairan di wilayah tersebut, beruntung kualitas perairan di Kepulauan Seribu masih cukup bagus.

“Budidaya ini dikatakan tidak sulit tetapi juga tidak mudah, karena tidak ada pupuk dan faktor cuaca pun mempengaruhi tumbuhnya. Kalau ketuaan rumput laut ini bisa rontok, jadi kita jadwalkan setiap dua bulan segera dipanen. Untuk pembibitannya sendiri sekitar 30 hari,” jelasnya.

Dengan lahan perairan seluas 20 meter persegi yang dimilikinya, Dahlan berhasil membudidayakan rumput laut berjenis Eucheuma cottoni atau disebut cotoni. Bahkan hasilnya kerap dijadikan konsumsi oleh ibu-ibu setempat.

“Satu kali panen kita bisa capai satu ton, kalau lagi jelek mungkin hanya 4-5 kuintal saja. Rumput laut ini biasa kita jual secara basah dan kering. Harga yang ditawarkan berbeda-beda, mulai dari Rp 12-60 ribu per kilogram,” tuturnya

Dahlan menambah, pada tahun 2022 lalu, dirinya berhasil menjual 8,7 ton rumput laut basah, 325 kuintal kering asin dan 175 kuintal kering tawar. Untuk omset yang ia peroleh satu kali panen dapat mencapai 5-10 juta, bahkan lebih. Diperkirakan dalam satu tahun bisa mencapai puluhan juta.

“Keuntungan ini tidak saya rasakan sendiri, namun dirasakan bersama 13 anggota Pokdakan lainnya. Para istri kami juga memproduksi olahan rumput laut menjadi manisan atau lainnya yang dijual kembali untuk menambah pendapatan keluarga,” pungkasnya.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Harus Baca
- Advertisement -spot_img
Artikel terkait
- Advertisement -spot_img