Foto ist
indoposnews.id – Para pelaku usaha perikanan dan kelautan, khususnya pemilik kapal/fery di Pelabuhan Fery Bastiong, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, saat ini dapat melakukan penghematan biaya operasional.
Yakni hingga 50 persen daripada menggunakan mesin genset berbahan bakar solar yang memakan biaya sekitar Rp 643.200 per hari.
Hal itu menyusul hadirnya Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) pertama di Maluku dan Maluku Utara, yang dibangun PT PLN untuk mendukung sektor perikanan dan kelautan melalui program Electrifying Marine.
Anjungan listrik senilai Rp165 juta, terletak di Pelabuhan Fery Bastiong, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Saat ini pembangunan anjungan tersebut telah rampung dan siap digunakan para pelaku usaha di bidang perikanan dan kelautan.
“Kami harap kehadiran ALMA ini bisa menunjang kegiatan ekonomi khususnya di sektor perikanan dan kelautan, terutama untuk aktivitas di pelabuhan maupun dermaga,” ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Adams Yogasara, Sabtu (7/8/2021).
Adams menambahkan, pembangunan ALMA merupakan bentuk konkret pelaksanaan program Electrifying Marine. Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggan pada sektor perikanan laut. Hal itu guna memenuhi kebutuhan layanan listrik temporer.
“Seperti penerangan kapal, coldstorage, serta kebutuhan listrik lainnya di lokasi dermaga, pelabuhan hingga Tempat Pelelangan Ikan (TPI),” ujarnya. (dri)
