- Advertisement -spot_img
BerandaEKONOMIDukung Industri Hulu Migas, Perbankan Nasional Diminta Berikan Suku Bunga Murah

Dukung Industri Hulu Migas, Perbankan Nasional Diminta Berikan Suku Bunga Murah

- Advertisement -spot_img

indoposnews.id – Industri hulu migas sebagaimana diketahui, membutuhkan investasi yang cukup besar, berteknologi tinggi dan memiliki risiko yang tinggi. Karena itu peran perbankan nasional, untuk menunjang aktivitas hulu migas sangat besar.

Namun begitu, perbankan nasional juga diharapkan memberi suku bunga yang murah. Demikian sejumlah hal yang mengemuka dalam diskusi online yang dihelat Ruang Energi, bertema “Arah Baru Industri Migas, Peran Perbankan Nasional di Industri Hulu Migas”, yang digelar secara virtual, Kamis (19/8/2021).

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, peran perbankan nasional dalam menunjang aktivitas hulu migas sangat besar.

“Sebab industri hulu migas sangat membutuhkan investasi yang cukup besar, berteknologi tinggi dan memiliki risiko yang tinggi,” ujarnya yang menjadi Keynote Speech dalam diskusi tersebut.

“Selain itu, tingkat persaingan antar negara juga tinggi saat ini, terlebih lagi ditengah isu energi baru terbarukan,” imbuhnya.

Menurut Dwi, investasi adalah kunci untuk dapat menggerakkan potensi hulu migas. Pasalnya, Pandemi Covid-19 telah memangkas investasi hulu migas di 2020 secara global rata-rata sebesar 30%. Dalam hal ini investasi hulu migas di Indonesia relatif lebih baik karena hanya menurun sekitar 22%.

“Di 2021, investasi hulu migas ditargetkan USD12 miliar, hal ini menunjukkan iklim investasi hulu migas di Indonesia dapat kita jaga dan kita kembangkan untuk lebih kompetitif di tengah Pandemi Covid-19,” ujar Dwi.

“Untuk itu, dibutuhkan daya saing lokal yang lebih kompetitif. Termasuk di dalamnya adalah peran industri perbankan nasional dalam mendukung pembiayaan investasi hulu migas di Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Strategi Bisnis Manajemen Risiko dan Perpajakan SKK Migas Eka Bhayu Setta mengatakan, penempatan dana Abandonment and Site Restoration (ASR) di Himbara sebesar USD2,5 miliar. Jumlah yang sangat besar.

Pihaknya juga melibatkan Bank pemerintah dalam pembiayaan proyek strategis nasional.

“Harapan kami pembiayaan yang kompetitif dari Himbara dan bank nasional,” ujarnya.

Sementara itu, VP Finance and Support Services ExxonMobil Indonesia, Florentina Hatmi mengatakan pihaknya berharap perbankan nasional membantu kontraktor dan partnernya. Yakni dengan memberikan bunga murah buat mereka.

“Karena Exxon selain berpartner dengan Pertamina, juga dengan BUMD. Partner kita bisa diberikan bunga murah. Dengan begitu biaya kita juga jadi murah. Jadi kita berharap pinjaman mudah dan murah diberikan kepada mereka untuk membantu partner kita,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Administrasi PT Pertamina Driling Services Indonesia (PDSI) Desianten, mengatakan pihaknya sangat mengharapkan support dari teman-teman Himbara (Himpunan Bank milik Negara).

“Yakni dengan mendapatkan tingkat bunga yang murah. Sebab industri migas memang padat modal. Sehingga dibutuhkan dana yang besar,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Kelembagaan dan BUMN Bank BRI, Agus Noorsanto mengatakan, transaksi keuangan pada sektor migas dan industri penunjangnya mampu menjadi penggerak perekonomian nasional.

“Kita berharap peran serta industri perbankan nasional dalam kegiatan hulu migas di Indonesia, terus ditingkatkan,” ujarnya. (dri)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Harus Baca
- Advertisement -spot_img
Artikel terkait
- Advertisement -spot_img