FOTO ilustrasi: Tim dari PT Berdikari (Persero) sedang melakukan pengecekan kualitas Day Old Chick – Grand Parent Stock (DOC-GP) di Balai Karantina Bandara Udara Soekarno-Hatta, Banten (27/11).
indoposnews.id-Strategi jitu manajemen pada tahun 2020 mengantarkan PT Berdikari (Persero)
meraih kinerja cemerlang dengan peningkatan laba lebih dari 150%.
Jakarta, 1 Juli 2021 – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Peternakan satu-satunya di
Indonesia, PT Berdikari (Persero), telah mendapatkan persetujuan untuk Laporan Keuangan
tahun buku yang berakhir 31 Desember 2020 dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
di Jakarta Selasa (29/6). Laporan Keuangan tersebut diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
independen dan profesional yang tergabung dalam PKF International, dan mendapatkan opini
Wajar Tanpa Pengecualian.
Meski tahun 2020 dipenuhi berbagai tantangan akibat terjadinya Pandemi COVID-19,
Berdikari berhasil meraih kinerja cemerlang ditunjukkan dengan laba tahun 2020 sebesar Rp
61,7 miliar, meningkat dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 24,5 miliar atau naik sebesar
151,9%.
“Persero menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya terhadap seluruh karyawan yang telah
menunjukkan dedikasinya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sehingga Berdikari
tidah hanya hadir sebagai BUMN Peternakan bagi masyarakat, tetapi juga menghasilkan bagi
negara,” Ungkap Direktur Utama Berdikari Harry Warganegara setelah RUPS di Jakarta, Kamis
(1/7).
Seperti diketahui, saat ini BUMN diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk kehidupan
masyarakat serta memberikan kontribusi bagi penerimaan negara. Dengan memaksimalkan
peran tersebut, negara dapat lebih leluasa melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan
untuk meningkatkan ketahanan dan keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat.
Peningkatan laba Berdikari sepanjang tahun 2020 mayoritas ditunjang oleh sisi operasional
secara konsolidasi. Persero sebagai perusahaan holding, membukukan penjualan secara
konsolidasi pada tahun 2020 sebesar Rp 1,7 triliun, meningkat dibandingkan tahun 2019
sebesar Rp 603,2 miliar atau naik sebesar 190%. Pada sisi lain, beban penjualan juga dapat di
efisienkan meski terjadi peningkatan aktivitas usaha secara keseluruhan untuk mendukung
penjualan. Beban penjualan secara konsolidasi pada tahun 2020 sebesar Rp 1,7 miliar
meningkat tipis dari tahun 2019 sebesar Rp 1,6 miliar, atau hanya naik 9,9%.
Pimpinan salah satu BUMN Klaster Pangan tersebut melanjutkan bahwa kinerja baik tersebut
dapat terwujud berkat sinergi dengan berbagai pihak. Sepanjang tahun 2020 Berdikari
mengutamakan sinergi dan kolaborasi mulai dari sesama BUMN Klaster Pangan, BUMN diluar
Klaster Pangan, Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian dan berbagai Kementerian lain
yang mendukung, serta rekomendasi dari Dewan Direksi hingga berbagai elemen masyarakat
sebagai stakeholder utama.
Sepanjang tahun 2020 Berdikari telah melakukan berbagai kegiatan yang memperkuat peran
sebagai BUMN yang hadir bagi masyarakat, sekaligus memberikan kontribusi nyata pada
negara. Mulai dari realisasi penjualan induk ayam senilai Rp 1,6 Triliun atau 163% dari target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Revisi tahun 2020, Produksi Day Old Chick (DOC)
lebih dari 10 juta ekor terdiri dari 9.387.500 ekor DOC Final Stock dan 1.181.861 ekor DOC
Parent Stock, realisasi importasi daging kerbau India sebanyak 22.064 ton atau 220,7% dari
target RKAP Revisi tahun 2020, realisasi importasi daging sapi Brazil sebanyak 1.925 ton atau
96,8% dari dari target RKAP Revisi tahun 2020, sampai dengan upaya memperluas jangkauan
operasional hingga ke masyarakat langsung melalui pengembangan bisnis ritel.
Bisnis ritel sepanjang tahun 2020 mencetak penjualan sebesar Rp 7,4 miliar, meningkat
dibandingkan penjualan tahun 2019 sebesar Rp 1,1 miliar. Hasil tersebut dicapai melalui
peningkatan variasi beserta kualitas dari produk olahan bermerek Be-Best, pembukaan Gerai
Daging Pusat dan Gerai Daging Galaxy untuk penjualan ritel secara fisik, situs web
geraidagingberdikari.co.id dan kerjasama dengan e-Commerce untuk penjualan ritel secara
online, serta program re-seller Gerai Daging Berdikari dengan konsep freezer point.
Selain kegiatan utama sebagai BUMN Peternakan, juga melakukan berbagai kegiatan
pendukung terciptanya perusahan agrobisnis terintegrasi yang kompetitif. Kegiatan yang
dilakukan antara lain produksi pakan melalui mekanisme makloon untuk ayam broiler yang
berlokasi di Jawa Timur dan Lampung untuk kegiatan breeding ayam dan diperjualbelikan
kepada para mitra, kerjasama dan sinergi dengan berbagai BUMN Klaster Pangan, penjajakan
mitra bisnis bekerjasama dengan Badan Koordinasi Pengembangan Modal, penjajakan upaya
pembangunan dan pengembangan Indonesia Timur bersama Dewan Ekonomi Indonesia
Timur, pengembangan bisnis budidaya Final Stock dengan 7 mitra, pembangunan
infrastruktur dan sarana pendukung pengembangan bisnis peternakan, kegiatan sosial dalam
rangka tanggung jawab sosial lingkungan, dan berbagai kegiatan lain demi mencapai kinerja
yang baik di tahun 2020.
“Pencapaian di atas memperkuat upaya integrasi Berdikari dalam agrobisnis. Pencapaian ini
membawa kebanggaan tersendiri bagi Berdikari di tengah berbagai tantangan yang dinamis,”
Pungkas Dirut Berdikari Harry Warganegara menanggapi pencapaian tahun 2020 yang
diharapkan menjadi modal kuat dalam rangka persiapan memasuki holding pangan BUMN.
Raih Kinerja Cemerlang Sepanjang 2020
Pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020
berdampak pada Berdikari secara
konsolidasi. Dampak tersebut antara lain
penundaan rencana ekspor untuk beberapa
produk anak usaha, berkurangnya
pengelolaan LCL kontainer oleh anak usaha,
dan penurunan harga jual DOC FS.
Kendala tersebut memang cukup
menantang namun tidak menghalangi
Berdikari untuk mencapai kinerja cemerlang
sepanjang tahun 2020.
Realisasi kinerja penjualan konsolidasi tahun
2020 mencapai Rp1,75 triliun atau 160,05%
Strategi Tahun 2020 Yang Tepat Sasaran
Pada tahun 2020, Berdikari terus
melanjutkan transformasi model bisnis yang
berfokus pada industri peternakan
terintegrasi. Selain itu Persero juga terus
memperkuat standar operasi kegiatan
operasional dalam upaya menjaga
konsistensi produktivitas dan kinerja setiap
tahunnya.
Perusahaan juga terus berupaya untuk
melakukan optimalisasi aset, penyelesaian
beban hukum dan beban hutang, serta
mulai melakukan digitalisasi operasional
untuk dapat bersaing di era Industri 4.0.
dari RKAP revisi tahun 2020 sebesar Rp1,09
triliun. Bila dibandingkan dengan kinerja
penjualan tahun 2019 (restated) sebesar
Rp603,20 miliar, maka terjadi kenaikan
sebesar 289,78%.
Dengan peningkatan penjualan dan efisiensi
operasional, Berdikari mampu mencetak
laba tahun 2020 sebesar Rp 61,7 miliar,
meningkat dibandingkan tahun 2019
sebesar Rp 24,5 miliar atau naik sebesar
151,9%.
Untuk mengurangi beban hutang, Berdikari
dapat melakukan pembenahan hutang
kepada bank maupun hutang usaha
sepanjang tahun 2020 dengan pelunasan
hingga mencapai hampir Rp 65 miliar.
Digitalisasi pada lingkungan Berdikari
dilakukan dengan pengembangan sistem
informasi Enterprise Resource Planning
(ERP); yang sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan bisnis Persero.
Informasi lebih lanjut mengenai bisnis dan produk, akses kepada informasi publik serta
program kemitraan dari Berdikari dapat dilihat pada situs web berdikari-persero.co.id,
ataupun sosial media resmi berdikari.