Bos Burj Khalifa Dubai Keliling Labuan Bajo hingga IKN

Indoposnewsid_Pendiri Emar Properties yang juga pemilik Burj Khalifa di Dubai, Mohamed Ali Rashed Alabbar mengunjungi Indonesia. Ia diajak Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, mengelilingi Bali, Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT), Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kunjungan selanjutnya bertemu Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono, Minggu (26/5).

Dalam kunjungan ke IKN, Bambang memperlihatkan kematangan proyek Ibu Kota Nusantara itu sebagai potensi investasi yang menguntungkan bagi perusahaan besar di Uni Emirat Arab (UEA) itu.

“Kami berkeliling ke lokasi inti pembangunan IKN Istana Presiden dan Plaza Seremoni untuk melihat progresnya, sekaligus menunjukkan kematangan proyek IKN kepada perusahaan dari UEA,” kata Kepala OIKN Bambang Susantono dalam keterangannya.

Ia mengungkapkan kunjungan Menteri BUMN Erick Thohir dan pimpinan perusahaan Emaar Properties dari Uni Emirat Arab yakni Mohamed Alabbar ke Nusantara, Kalimantan Timur membuktikan minat investasi yang besar ke IKN.

Mohamed Ali Rashed Alabbar merupakan pengusaha global dengan minat aktif di bidang real estate, ritel, perhotelan, e-commerce, teknologi, logistik, F&B, dan modal ventura.

Ia juga pemegang saham di Artstreet Limited yang memiliki kepentingan di bisnis real estat. Dia adalah Ketua Zand, salah satu bank korporasi dan ritel digital gabungan pertama di dunia yang diluncurkan dari UEA.

Sejak tahun 1997, beliau telah berada di garis depan dalam bidang real estate global, memimpin perusahaan pengembangan real estate terkemuka seperti Emaar Properties sebagai pengembang gedung tertinggi di dunia dan Eagle Hills (pengembang real estate terkemuka di pasar negara berkembang).

Ia juga empelopori pertumbuhan Emaar Properties dengan mencapai rekam jejak yang tak tertandingi dalam keberhasilan mengembangkan aset residensial, ritel, hiburan, perhotelan & rekreasi futuristik yang ikonik dan mengubah gaya hidup masyarakat secara global.

Selama bertahun-tahun ia telah mengembangkan proyek barang bekas kelas dunia, termasuk bisnis ritelnya, di 20+ pasar di Timur Tengah, Afrika Utara & Sub Sahara, Eropa Tengah & Timur, serta Asia Selatan & Tenggara dan Amerika Serikat.

Ia telah mendorong pertumbuhan beberapa pemain regional menjadi pemimpin sektor yang terkenal di dunia termasuk Americana Group (bisnis makanan bernilai miliaran dolar, perusahaan makanan terintegrasi terbesar di Timur Tengah) dan noon.com merupakan perusahaan e-commerce sebagai platform perdagangan di wilayah tersebut.