Biang Kerok

Yayasan Irama Nusantara dan Yayasan Benyamin Suaeb menggelar Biang Kerok. Pameran Arsip Benyamin Suaeb itu berlangsung di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat mulai 2 Juni – 14 Juli 2024.

—-

Nama Benyamin Suaeb dikenal sebagai sosok penyanyi, pencipta lagu, aktor, pelawak, serta presenter ini sudah meninggalkan kita sejak 5 September 1995.

Karir kesenimanannya sudah dirintis sejak akhir 1950-an melalui grup musik Melody Boys (kemudian dikenal sebagai Melodi Ria) pimpinan Rachman Abdullah.

Sampai saat ini, karya-karyanya masih sangat relevan untuk dinikmati dan dipahami oleh penikmat musik baru, terutama di Kota Jakarta. Usaha membangkitkan karya Bang Ben masih terus dilakukan masyarakat hingga saat ini, namun karena saking banyaknya karya cipta beliau, muncul kendala untuk mengumpulkan seluruh karya dan arsip yang menyertainya.

Untuk itu Yayasan Irama Nusantara yang fokus melakukan pengarsipan digital atas musik populer Indonesia. Mengajak Yayasan Benyamin Suaeb untuk menggelar acara Biang Kerok tersebut. Pameran Arsip Benyamin Suaeb sebagai usaha untuk mengumpulkan karya dan arsip terkait Benyamin Suaeb sendiri.

Pameran ini diselenggarakan dengan dukungan dari Dana Indonesiana, program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, di Museum Kebangkitan Nasional.Letaknya di jalan Abdul Rachman Saleh No. 26, Senen, Jakarta Pusat

Irama Nusantara juga baru saja membuat kerja sama dalam pengaktifan salah satu ruang di Museum Kebangkitan Nasional. Ruang tersebut menjadi wajah depan dari upaya pengarsipan digital musik populer Indonesia, sehingga selain melalui website iramanusantara.org, masyarakat dapat mengakses secara lebih nyata.

Dian Onno, selaku Ketua Yayasan Irama Nusantara menyatakan, selama 10 tahun ini, Irama Nusantara bekerja secara intensif mengumpulkan arsip digital atas rilisan musik populer Indonesia. Hingga kini telah terkumpul sebanyak 8.000 rilisan, namun aksesnya masih dipusatkan pada format daring melalui situs website kami.

“Kami sangat berterima kasih kepadaMuseum Kebangkitan Nasional dan Unit Museum Cagar Budaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang membuka kesempatan sehingga Irama Nusantara dapat mewujudkan mimpi untuk membuka akses terhadap arsip yang telah kami koleksi secara fisik,” katanya dalam keterangannya resmi.

Harapannya, ketertarikan masyarakat terhadap kekayaan arsip koleksi musik populer Indonesia semakin besar.
Biang Kerok Pameran Arsip Benyamin Suaeb, ini sendiri menjadi langkah pertama dari program aktivasi Irama Nusantara di Museum Kebangkitan Nasional ini.

Relevansi sosial dan budaya dari berbagai karya Benyamin menciptakan keterikatan personal bagi masyarakat Indonesia secara umum. Tak sedikit memori mengenai Bang Ben tersimpan dengan baik dalam benak masyarakat Indonesia.

“Harapannya Biang Kerok, Pameran Arsip Musik Benyamin Suaeb, bisa menjadi upaya dari Irama Nusantara dan Yayasan Benyamin Suaeb untuk meretas permasalahan tersebut,” jelas Gerry Apriryan sebagai Program Manager dari Irama Nusantara.

Berbagai arsip seperti rilisan musik, cuplikan lagu dalam film, foto-foto, lembar lirik, hingga rekaman program radio akan ditampilkan dengan komprehensif dan atraktif pada pameran ini.

Bersamaan dengan dibukanya pameran tersebut, diadakan pula talkshow dengan tajuk, Gaya
Betawi, Funky in Kromong. Dengan topik ini kami ingin mengupas bagaimana pengaruh Bang Ben terhadap popularitas gaya musik tradisional gambang kromong ke seantero negeri ini.

Dibahas secara langsung oleh penyanyi senior yang merupakan tandem lama Bang Ben, Ida Royani. Serta seorang peneliti dan pengurus Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Yahya Andi Saputra .

Setelah talkshow, kegiatan dilanjutkan dengan pertunjukan musik kolaborasi dari Mad Madmen
bersama Amboro. Format pertunjukan spesial ini menjadi sebuah penghormatan terhadap Benyamin Suaeb dengan membawakan karya lagu orisinal miliknya.

Melalui performa musisi era sekarang, seperti Mad Madmen dan Amboro, kita dapat melihat bagaimana relevansi dan dampak karya serta karakter musikal yang telah Bang Ben ciptakan di masa lalu.

Selain pameran, berbagai rangkaian kegiatan serupa akan hadir selama pameran ini berlangsung hingga tanggal 14 Juli. Di luar talkshow dan pertunjukan musik, akan ada penayangan film, lokakarya, serta program membangkitkan kembali karya dari Benyamin Suaeb.

Seluruh rangkaian program Biang Kerok Pameran Arsip Benyamin Suaeb dibuka untuk umum.Pengunjung hanya dikenakan tiket masuk museum untuk menghadiri program-program tersebut.

 

foto:sikoboikota