- Advertisement -spot_img
BerandaPOLITIKBencana Kelaparan Papua Bukti Gagalnya Food Estate dan Manajemen Logistik Pangan

Bencana Kelaparan Papua Bukti Gagalnya Food Estate dan Manajemen Logistik Pangan

- Advertisement -spot_img

foto:dok_dpr ri

Anggota Komisi IV DPR RI Slamet menyoroti terjadinya bencana kelaparan di Papua. Hal itu disebabkan situasi kemarau panjang karena tidak terencananya manajemen pertanian di Indonesia. Untuk itu, ia menilai manajemen logistik pangan Pemerintah perlu dilakukan evaluasi.

“Jadi pertanian kita tidak terstruktur, tidak terencana dengan baik, sehingga banyak kegagalan-kegagalan. Food estate Itu juga menjadi salah satu penyebab di mana program ini sebenarnya tidak bisa menyelesaikan masalah,” dalam keteranganya usai rapat Paripurna DPR RI Ke-8 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10).

Sehingga legislator Fraksi PKS itu terus menegaskan bahwa terjadinya kegagalan pangan ini harus dievaluasi.

“Semuanya tidak serta-merta masalah kekurangan pangan yang ada di situ, tetapi bagaimana manajemen logistik pangan dari pemerintah yang memang amburadul hari ini. Contohnya,sudah digelontorkan impor tetapi beras masih mahal. Nah penguasaan logistik ini menjadi penting untuk kemudian dikuasai oleh negara,” jelasnya.

Politisi dapil Jawa Barat IV itu juga mengungkapkan, Komisi IV selama ini terus menerus meminta agar melakukan evaluasi terhadap Food Estate. Karena Food Estate dinilai telah gagal dalam membantu ketahanan pangan serta mengantisipasi Krisis pangan terlebih melihat dengan adanya bencana kelaparan di Papua ini.

“Sudah lama kita suarakan bagaimana Food Estate itu jangan dianggarkan terus-menerus karena tingkat kegagalannya sudah terlihat. Nah jadi kita tidak mau kemudian kelaparan yang terjadi di Papua ini, ya ibarat tikus mati di lumbung padi, kan begitu. Jadi ini nih harus menjadi catatan penting bagi pemerintah, baik kementerian terkait dalam hal ini adalah Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian harus ikut bertanggung jawab terhadap masalah ini,” tegasnya.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Harus Baca
- Advertisement -spot_img
Artikel terkait
- Advertisement -spot_img