Belajar Dari Pendiri Mixue

foto:ist

 

Zhang adalah pendiri MixueZ.Ia sudah belajar kerja  sejak dini saat masih sekolah. Ia menggunakan waktu luangnya dengan sebaik mungkin.  Perjalanannya dimulai dengan bekerja menjual es serut sambil menyelesaikan studinya. Ia bekerja sambil belajar.

Zhang setelah paham membuat es serut mengumpulkan keberanian untuk memulai bisnisnya sendiri. Cukup dengan modal kecil saja setara Rp 8 juta  dari neneknya.

Bootstraping

Ia melakukan “bootstraping” atau memulai dengan semuanya sederhana. Modal awal yang terbatas membuat peralatan tokonya juga sangat sederhana.

Bahkan mesin untuk memproduksi es serutnya pun dirakit sendiri dengan membeli motor, meja putar, dan Pemotong. Produk utama toko ini juga terbatas, hanya ada es serut, es krim, dan smoothie. Setelah bisnisnya berangsur-angsur berkembang, ia mulai menjual teh susu di tokonya.

Ia mengalami kemajuan tapi kemudian gagal. Kegagalan tidak membuat Zhang  menyerah.

Dengan kegigihannya, Hongchao dapat memperoleh lebih dari 100 yuan (Rp 200 ribu) sehari. Namun ia mulai menemukan masalah, yakni produknya yang terpengaruh musim. Karena itulah, ia gagal dan toko pertamanya ini terpaksa ditutup.

Ia membuka kembali toko es serutnya dengan nama baru di th 1999 dan sangat gigih memperjuangkannya.

Selama 7 tahun pertama tidak mudah namun th 2006 jadi titik balik. Naiknya populeritas es krim Jepang yg berbentuk obor saat  pesta Olympiade Beijing mengangkat bisnisnya Zhang. Bayangkan kalau dia menyerah dan berhenti.

Adanya tren baru dimanfaatkan dengan membuat inovasi. Ia membuat es krim yg sedang  populer itu dengan harga yg murah.

Zhang berhasil menciptakan formula es krim yang murah. Ia pun berhasil mengeluarkan produk es krim seharga 2 yuan atau setara Rp 4.000, di saat toko lain menjual hingga 10 yuan (Rp 20.000). Bisnisnya pun berkembang pesat dan digandrungi banyak peminat kala itu.

Bisnis yang sukses itu mulai diwaralabakan. Pada tahun 2007, ambisi Hongchao membawanya untuk membuka waralaba.

Akhirnya di tahun itu, lusinan toko dibuka dengan cepat di Provinsi Henan, tempat kantor pusat berada. Bahkan satu tahun kemudian, jumlahnya mencapai 180 gerai. Dan pada tahun 2008 itu, Mixue Bingcheng secara resmi menjadi sebuah perusahaan.

Mixue Bingcheng diam-diam menjadi merek bubble tea tunggal terlaris di China, dengan pendapatan tahunan 6,5 miliar yuan (Rp 13 triliun) dalam setahun. DI 2018, Hongchao akhirnya melakukan ekspansi besar-besaran ke berbagai negara seperti Vietnam Singapura, Malaysia, hingga Indonesia.

Pada awal 2021, bisnis ini diperkirakan berhasil meraih pendapatan sebanyak 20 miliar yuan atau setara Rp 40 triliun, mengalahkan merek bubble tea premium lainnya.(*)

Oleh Dr. Ir. Antonius Tanan, M.B.A.,M.Sc.,M.A :

-Pakar entrepreneurship Universitas Ciputra

-Independent Commissioner PT.Ciputra Development Tbk

-Pengasuh kelompok belajar Sekolah Kehidupan Entrepreneurship (SKE). Tulisan ini dilansir dari  grup SKE.

Bacalah tentang entrepreneurship selengkapnya di www.entrepreneurpos.com