Indoposnewsid_Bastille Day pertama kali digelar sejak 1880 lalu. Acara itu bukan hanya perayaan Revolusi Prancis dan simbol semangat kebebasan, tetapi juga menjadi ajang diplomasi internasional.
Menariknya, Bastille Day dihadiri Presiden Prabowo Subianto yang berlangsung di Place de la Concorde Senin 14 Juli 2025 itu tampak tampil beda.
Sorotan mata pengunjung tampak riuh ketika menyaksikan penampilan drum band dari Kontingen Satgas Patriot II Indonesia membuka Parade Bastille Day 2025.
Tampil sebagai kontingen kehormatan, penampilan pasukan kebanggaan Tanah Air ini sukses mencuri perhatian publik Prancis sekaligus memberikan rasa bangga seluruh rakyat Indonesia yang menyaksikannya.
Dengan formasi sempurna dan ritme yang memukau, 451 personel gabungan dari Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara, Akademi Kepolisian, serta prajurit TNI AD, AL, dan AU menampilkan defile yang mengusung semangat juang, profesionalisme, serta nilai-nilai luhur budaya bangsa.

“Suatu pertemuan, makan malam tapi ya kita bahas banyak masalah kerja sama Indonesia dan Prancis. Prancis juga banyak membantu kita di Eropa. Kita pokoknya sangat produktif ya,” ujar Presiden Prabowo dalam keterangannya kepada awak media pada Selasa (15/7).
Dalam kesempatan jamuan makan malam di Istana Élysée, Presiden Prabowo dan Presiden Macron turut bertukar pandangan mengenai situasi di Timur Tengah, khususnya mengenai konflik Israel–Palestina.
Keduanya menegaskan pentingnya penyelesaian damai yang adil dan berkelanjutan, termasuk dukungan terhadap solusi dua negara (two-state solution) sebagai jalan terbaik untuk mewujudkan perdamaian jangka panjang.
Presiden Prabowo Subianto mencatatkan sejarah sebagai Presiden Republik Indonesia pertama yang menjadi tamu kehormatan dalam upacara peringatan Hari Nasional Prancis atau Bastille Day, pada Senin, 14 Juli 2025, di Paris, Prancis.
Undangan resmi dari Presiden Prancis Emmanuel Macron ini menempatkan Indonesia dalam deretan negara-negara mitra strategis yang pernah mendapat kehormatan serupa dalam sejarah panjang Bastille Day. Hal ini juga merupakan kehormatan bagi bangsa Indonesia di panggung diplomasi internasional.
Tradisi mengundang pemimpin dunia sebagai tamu kehormatan dalam parade Bastille Day dimulai secara simbolik pada akhir abad ke-20.
Tamu kehormatan biasanya diberikan tempat di podium utama bersama Presiden Prancis dan tokoh penting negara tuan rumah, serta dapat menyertakan partisipasi simbolis militer dari negara tamu.
Kehadiran Presiden Prabowo mengikuti jejak para pemimpin dunia yang pernah menjadi tamu kehormatan di Bastille Day. Sebelumnya, Bastille Day telah menjadi panggung kehormatan bagi sejumlah tokoh besar dunia.
Seperti Presiden Nelson Mandela (1996), Presiden Luiz Inacio Lula da Silva (2005), dan Presiden Donald Trump (2017). Selain itu, Perdana Menteri Lee Hsien Loong (2018) hingga Narendra Modi (2023) pernah menjadi tamu kehormatan pada acara besar tersebut.
Undangan kepada Presiden Prabowo sebagai tamu kehormatan Bastille Day menjadi momen puncak dari peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Prancis dan Indonesia. Sekaligus memberikan warna serta harapan baru bagi kerja sama strategis kedua negara ke depan.