- Advertisement -spot_img
BerandaNEWSArus Balik Lebaran, Mobilisasi Warga Diperketat Masuk Jakarta

Arus Balik Lebaran, Mobilisasi Warga Diperketat Masuk Jakarta

- Advertisement -spot_img

Foto dok screenshot YouTube Pemprov DKI Jakarta

indoposnews.id – Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan, pihaknya bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta, sepakat melakukan pengetatan mobilisasi warga yang memasuki Ibu Kota. Hal itu untuk mencegah terjadinya laju kasus aktif COVID-19 selepas libur Idul Fitri.

“Kita adakan rapat koordinasi untuk mengantisipasi lonjakan arus balik sesudah musim lebaran,” ujarnya dilansir dari laman PPID DKI Jakarta, Jumat (14/5/2021).

Rapat koordinasi Forkopimda DKI Jakarta, juga dihadiri oleh Kapola Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran; Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman; Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Ahmad Riza Patria; Kajati DKI Jakarta Asri Agung Putra dan Sekda DKI Jakarta Marullah Matali; beserta jajaran Pemprov DKI Jakarta.

Lebih lanjut Gubernur Anies mengatakan, kita semua menyadari bahwa tiap kali ada pergerakan penduduk yang cukup besar, maka di pekan-pekan sesudahnya potensi terjadinya kenaikan kasus aktif selalu ada. Kesimpulannya, pertama, akan dilakukan dua langkah pengetatan pemantauan pergerakan penduduk yang masuk Jakarta.

“Yakni, melakukan screening di tiap pintu masuk menuju Jakarta bahkan Jabodetabek. Lalu, untuk kendaraan pribadi nanti akan dilakukan screening random bagi mereka yang masuk,” ujar Gubernur Anies.

Kemudian, Gubernur Anies juga menjelaskan setiap kendaraan umum, pesawat, kapal laut, serta kereta api memang sudah dilakukan random screening antigen sebelum berangkat. Sehingga, tindakan pencegahan bisa dilaksanakan secara efektif, jika ada mobilisasi warga yang masuk kawasan Jakarta dan berpotensi membawa COVID-19 (orang tanpa gejala).

Setelah itu, pengendalian berlangsung di kawasan lingkungan warga. Untuk mendata warga yang telah memasuki kediaman masing-masing.

Terkait hali ini, Gubernur Anies menjabarkan, setiap Gugus Tugas COVID-19 di tingkat RT/RW, Kelurahan, Kecamatan, Babinkamtibmas, dan Babinsa dapat berkolaborasi melakukan pendataan atas warga yang masuk ke wilayah terkait.

Jadi, mereka akan melakukan monitoring. Sehingga seluruh warga yang datang akan dilakukan pemantauan, pengecekan kondisinya. Serta dipastikan bahwa yang bersangkutan sehat, tidak bergejala, dan akan dilakukan tes rapid antigen.

“Intinya, ini dua lapis untuk screening. Satu sebelum masuk. Yang kedua ketika sudah sampai di tempat tinggal. Nanti kita akan ada aplikasi khusus yan digunakan oleh para ketua RT/RW untuk mereka melakukan pelaporan dua kali sehari atas kondisi di wilayahnya,” ujarnya. (rls)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Tetap Terhubung
16,985FansSuka
2,458PengikutMengikuti
61,453PelangganBerlangganan
Harus Baca
- Advertisement -spot_img
Artikel terkait
- Advertisement -spot_img