indoposnews.id – Kebijakan peniadaan mudik untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19, banyak dipatuhi masyarakat. Namun begitu, masih ada sejumlah masyarakat yang tetap ingin mudik. Serta berhasil lolos dari penyekatan yang dilakukan petugas.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati, saat diskusi dalam Serba-Serbi Covid-19 Kenapa Baiknya #TidakMudik ?, Selasa lalu (11/5/2021), menjelaskan mobilisasi massa yang sifatnya masif dan dilakukan dalam kurun waktu bersamaan punya potensi sebagai tempat penularan dan lonjakan kasus Covid-19.
Sayangnya walaupun sudah dilarang menurut dia, masih saja banyak masyarakat yang memaksa untuk mudik. Lebih lanjut Adita mengatakan, pihaknya juga telah melakukan kajian untuk memprediksi arus balik.
“Yakni pada H+3 dan H+7 Lebaran,” jelasnya.
Lebih lanjut Adita mengatakan, untuk mengantisipasi arus balik, Kementerian Perhubungan juga mengusulkan khusus untuk sepeda motor dan kendaraan pribadi, untuk dilakukan random testing. Yang lebih banyak secara volume maupun titik-titik pengetesan.
“Dengan begitu ketika pemudik kembali ke Jakarta penyebaran Covid-19 bisa diminimalisir. Ini memang jadi tantangan tersendiri. Karena daerah yang dilewati ini akses terhadap alat tes dan ketersediaan infrastruktur kesehatannya mungkin tidak sama,” ujarnya. (rls)