Indoposnewsid_PT Badak NGL (Badak LNG) bersama Inpex Masela Ltd, anak perusahaan dari Inpex Corp, menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengeksplorasi kemungkinan kerja di sektor pengolahan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG).
“Kami menyambut baik kolaborasi dengan Inpex Masela Ltd, sebagai bentuk upaya mendukung pengembangan industri LNG nasional, serta membuka ruang pertukaran pengetahuan dan pengalaman yang saling memperkuat,” ujar President Director & CEO Badak LNG Achmad Khoiruddin saat acara IPA Convention & Exhibition di Tangerang, Banten, Selasa (20/5).
Dilansir dari antara, sebagai operator kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Blok Masela, Inpex Masela Ltd tengah mengembangkan salah satu proyek gas terbesar di Indonesia.
Sementara itu, Badak LNG sebagai perusahaan mendukung teknis dan pelatihan profesional khususnya di bidang pengolahan gas alam.
Kerja sama tersebut mencakup berbagai aspek penting dalam pengembangan proyek LNG. Mulai dari kajian keselamatan dan kesiapan operasional, pengembangan model operasi dan pemeliharaan, hingga dukungan teknis untuk proses commissioning dan persiapan aliran gas perdana.
Selain itu, kolaborasi juga akan difokuskan pada penguatan pelatihan serta pengembangan kapasitas tenaga kerja di sektor LNG.
Khoiruddin juga berharap keberlanjutan kerja sama tersebut sebagai bentuk sinergi jangka panjang yang membawa manfaat tak hanya bagi kedua belah pihak tapi juga kepada negara.
Secara terpisah, Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) juga menandatangani 10 perjanjian jual beli gas (PJBG) dalam pergelaran IPA 2025.
Penandatanganan PJBG dengan berbagai pihak yang difasilitasi langsung oleh pihak Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) selaku regulator.
Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis PHE Rachmat Hidajat menuturkan rangkaian penandatanganan kerja sama ini tidak lepas dari upaya PHE bersama seluruh anak perusahaannya mewujudkan rantai pasok yang kuat dan meningkatkan efisiensi, yang pada akhirnya mendukung ketahanan energi nasional.
“Gas bumi, dengan fleksibilitas dan emisi karbon yang lebih rendah, berperan sebagai energi peralihan yang strategis,” ujarnya.